REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN, YORDANIA -- Yordania pada Jumat (24/11) mengutuk serangan teror terhadap satu masjid di Provinsi Sinai Utara, Mesir, sehingga menewaskan sedikitnya 235 orang. Pernyataan itu disampaikan Raja Yordania Abdullah II saat menelepon Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi.
Raja Abdullah II menyebut serangan itu perbuatan pengecut dan menyampaikan solidaritas Yordania untuk Mesir, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Sabtu (25/11) pagi.
Menteri Negara Urusan Media Jordania Mohammad Momani juga mengutuk serangan tersebut dan menyerukan dilancarkannya lebih banyak upaya untuk memerangi terorisme.
Serangan itu tidak manusiawi dan melanggar semua hukum dengan ditujukan kepada orang yang beribadah tanpa pertahanan, ia menambahkan.
Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Jumat berikrar akan melakukan "tindakan keras" sebagai reaksi atas serangan terhadap satu masjid di Sinai Utara, demikian laporan stasiun televisi negara.
"Militer dan polisi akan membalas syuhada kita dan mengembalikan keamanan serta kestabilan dengan kekuatan dalam waktu dekat," kata As-Sisi dalam pidato yang ditayangkan televisi.
Kantor presiden di Mesir telah memerintahkan masa berkabung tiga-hari setelah serangan tersebut.