REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan kembali bahwa Pancasila adalah pemersatu bagi bangsa Indonesia yang Berbhineka Tunggal Ika. Pancasila diambil dari intisari nilai-nilai luhur bangsa, budaya daerah, kearifan lokal, budi pekerti dan juga nilai-nilai agama.
Ideologi Negara Pancasila sudah final dan tidak boleh siapapun juga merubahnya. "Jika ada yang ingin merubahnya jangan percaya dan diikuti, itu penghianat bangsa, kata Panglima TNI saat memberikan kuliah Mewujudkan Indonesia sebagai Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, melalui siaran pers, Sabtu (25/11).
Panglima juga kembali mengingatkan Indonesia yang sangat rawan menjadi kancah proxy war. Proxy war juga dapat dilakukan dengan menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial.
Sebenarnya apabila semua anak bangsa ini sadar dan bersatu melawan hoax maka moral karakter mental Indonesia akan lebih hebat. Menurut dia, tidak terlalu sulit dan cukup simpel untuk membendung proxy war di tanah air yaitu jangan menyebarkan informasi yang menimbulkan kemarahan.
"Kalau ada berita negatif yang berpotensi menyebabkan ketersinggunan dan mengadu domba dan tidak jelas sumbernya di-delete saja," ujarnya.