REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan tanah longsor yang menimpa rumah milik Barjo Hadi Subardjo warga Karangsari, Pengasih.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Kulon Progo Suradi di Kulon Progo, Sabtu (25/11), mengatakan tanah longsor mengakibatkan dinding rumah Barjo Hadi Subarjo jebol dan satu orang meninggal atas nama Bernadinus Setyo Tri Priyanto (32). "Longsoran tanah mengenai dua kamar yang sedang ditempati untuk tidur. Volume longsoran setinggi delapan meter, lebar enam meter dan tebal longsoran dua meter," kata Suradi.
Ia mengatakan kejian tanah berlangsung sekitar 01.30 WIB dini hari. Keluarga Barjo tidur lelap, sehingga menyebabkan satu korban meninggal dunia. Kemudian korban luka yakni Riyani (30) luka ringan, Rio Praditya Andika (12) luka kepala.
"Korban sudah dievakuasi warga dan dibawa ke RSUD Wates," katanya.
Suradi mengatakan kondisi tanah longsoran sendiri masih berpotensi terjadi longsor susulan. Hal ini mengingat tanah masih labil dan jarak dengan rumah hanya meter.
"Kami sudah mengimbau kepada warga untuk waspada potensi tanah longsor susulan," katanya.
Selain di Karangasir, tanah potensi tanah longsor juga terjadi di Desa Sentolo Kidul, Kecamatan Sentolo yang mengancam empat rumah warga. Longsor terjadi dengan ketinggian delapan meter, panjang 54 meter, sekitar 17.30 WIB.
"Selain mengancam rumah warga, juga mengakibatkan akses jalan penghubung Sentolo Kidul ke pedukuhan Pongangan berbahaya untuk dilewati pengguna jalan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Gusdi Hartono mengimbau warga mewaspadai potensi longsor dan banjir di wilayah ini. "Kami mengimbau kepada masyarakat mengenali tanda-tanda alam. Bagi warga yang rumahnya potensi tanah longsor, segera mengungsi ke rumah warga yang aman, bila hujan dengan intensitas tinggi lebih dari lima jam," katanya.