Sabtu 25 Nov 2017 11:07 WIB

Dua Museum Sejarah Perang Dunia II Hadir di Tarakan

Seorang warga memegang sebuah mortir peninggalan militer Belanda pada masa Perang Dunia ke-II  yang ditemukan di Kalimantan. ilustrasi
Foto: Antara Foto
Seorang warga memegang sebuah mortir peninggalan militer Belanda pada masa Perang Dunia ke-II yang ditemukan di Kalimantan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Kota Tarakan, Kalimantan Utara kini telah memiliki dua museum yang menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Perang Dunia (PD) II. Wali Kota Tarakan, Sopian Raga melalui pesan tertulisnya, Sabtu (25/11) menjelaskan, museum menjadi wadah mendapatkan informasi sejarah sehingga perlu dijaga dan dirawat dengan baik. Kedua museum itu adalah museum PD II dan museum Perminyakan.

Benda-benda bersejarah disimpan dalam museum sebagai bentuk nyata menghormati dan menghargai perjuangan pada pahlawan pada masa itu. Oleh karena itu, museum dapat difungsikan menjadi tempat pendidikan dan wisata.

Museum PD II di Kota Tarakan ini memiliki nilai sejarah yang kuat dimana benda-benda yang disimpan di dalamnya berasal dari hibah warga setempat dan warga asing dari Australia. Sedangkan Museum Perminyakan, benda-benda bersejarah merupakan hibah dari PT Pertamina EP Asset 5 Field dan PT Medco E&P Tarakan.

"Benda-benda bersejarah di Museum Perminyakan murni hibah dari PT Pertamina dan Medco," beber dia.

Pada kedua museum ini, jumlah benda bersejarah yang disimpan sebanyak 107 buah. Jika ada masyarakat yang menemukan benda bersejarah dapat melaporkan kepada pemerintah daerah setempat. Mengenai benda-benda bersejarah di Museum Perminyakan Kota Tarakan membuktikan pertama kali minyak digarap di daerah itu yang memiliki nilai sejarah.

Berkaitan dengan keberadaan kedua museum ini, Sopian Raga menyatakan, dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari penarikan retribusi dan pajak daerah. Untuk sementara, retribusi masuk bagi orang dewasa sebesar Rp5.000 per orang, anak-anak Rp2.000 per orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement