Sabtu 25 Nov 2017 13:52 WIB

Jokowi Beri Nasihat Berbahasa Mandailing ke Bobby-Kahiyang

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat
Foto: Septianda Perdana/ANTARA
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kedua kanan) bersama suaminya Bobby Afif Nasution mengikuti ritual adat "Mangalo-alo Mora" pada ngunduh mantu resepsi pernikahannya di Medan, Sumatera Utara, Jumat (24/11). Mangalo-alo Mora merupakan salah satu rangkaian prosesi adat Batak Mandailing dalam rangkaian acara ngunduh mantu putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo memberikan Ajar Poda kepada putrinya, Kahiyang Ayu dan suaminya, Bobby Nasution dalam pesta adat, Sabtu (25/11). Tak hanya bahasa Indonesia, Ajar Poda ini juga disampaikan dalam bahasa Mandailing.

Ajar Poda merupakan nasihat kepada kedua pengantin sebagai bekal dalam mengarungi rumah tangga. Nasihat ini diberikan oleh orangtua pengantin dan raja adat. Dalam nasihatnya, Jokowi mengatakan, keduanya harus saling menyayangi, menghormati dan menjaga tanggungjawab masing-masing. Tanggungjawab ini juga mencakup dalam kehidupan bermasyarakat, agama, bangsa, dan negara.

"Kita diajarkan, holong do maroban domu, domu maroban parsaulian, kasih sayang membawa persatuan, persatuan membawa kebaikan bersama. Ada beberapa hal yang harus ananda berdua amalkan. Pantun hangoluan teas hamatean, harus menjaga sopan santun. Jika tidak maka malapetaka akan datang," kata Jokowi, Sabtu (25/11).

Selanjutnya, Jokowi menyampaikan agar keduanya Suan tobu di bibir dohot ate-ate. Kalimat ini bermakna manis bukan hanya di mulut namun juga di hati.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyampaikan pesan tangi di siluluton, inte di siriaon kepada Bobby dan Kahiyang. Artinya, jika ada kemalangan, walaupun tidak diundang, keduanya tetap wajib datang dan menolong. Namun, jika ada kegembiraan, mereka hanya wajib datang kalau diundang.

"Selanjutnya, bahat disabur sabi, anso bahat salongon. Kalau kita banyak menanam maka kita banyak memetik hasilnya," ujarnya.

Usai mendengarkan Ajar Poda, Bobby dan Kahiyang manortor di hadapan orangtua keduanya. Prosesi itu disebut dengan Tortor Somba atau tarian tanda terima kasih dan penghormatan.

Tortor Somba menjadi penutup rangkaian pesta adat yang dihelat sejak Jumat, (25/11) pagi. Selanjutnya, Bobby dan Kahiyang akan diarak dalam kirab budaya yang digelar sebelum resepsi umum, Ahad (26/11) besok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement