REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Serangan di salah satumasjid di Sinai Utara, Mesir menjadi aksi terorisme paling mematikan sejak peristiwa 11 Septembar 2001 (9/11) di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari The Siasat Daily, Sabtu (25/11), berikut jumlah korban aksi terorisme:
Amerika Serikat pada 2001 menewaskan hampir 3.000 jiwa.
Serangan paling mematikan dalam sejarah terjadi di Amerika Serikat pada 11 September 2001. Sebanyak empat pesawat penumpang dibajak kelompok militan, tiga di antaranya sengaja menabak menara kembar World Trade Center di New York dan Pentagon di Washington DC.
Sementara pesawat keempat jatuh di Pennsylvania. Serangan tersebut diklaim oleh kelompok militan Al-Qaeda dan menewaskan sekitar 3.000 orang.
Irak pada 2007 menewaskan 400 jiwa.
Pada 14 Agustus 2007, empat bom bunuh diri dalam truk meledak di desa di Al-Khataniyah dan Al-Adnaniyah. Sebagian besar anggota komunitas Yazidi menghuni daerah itu.
Serangan serentak. Kelompok Islam Sunni menjadi yang paling disalahkan dari aksi yang menewaskan lebih dari 400 jiwa.
Somalia pada 2017 menewaskan 358 jiwa.
Sebuah bom truk meledak di sebuah distrik komersial di Mogadishu barat laut. Sebanyak 358 orang tewas di Somalia pada 14 Oktober 2017.
Aksi terorisme itu dilakukan dengan kendaraan dan mematikan. Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas aksi itu. Namun, aksi itu diduga aksi Shabaab, sebuah kelompok pejuang pemberontak yang selaras dengan Al-Qaeda.
Irak pada 2016 menewaskan 323 jiwa.
Sebuah minibus yang berisi bahan peledak, meledak di jalanan Baghdad tengah. Aksi yang terjadi pada 3 Juli 2016 itu, menewaskan 323 orang.
Serangan tersebut diklaim oleh kelompok Islam Jihadis. Ledakan dahsyat itu membakar beberapa bangunan dan rumah bertingkat satu.
Aksi terorisme yang terjadi di Karrada, sebuah daerah perbelanjaan utama Syiah di ibukota, terjadi akhir Ramadhan.
Mesir pada 2015 menewaskan 224 jiwa.
Pada 31 Oktober 2015 sebuah jet Rusia yang meninggalkan Mesir menabrak semenanjung Sinai. Aksi terorisme itu menyebabkan 224 orang tewas dalam kecelakaan udara terburuk di Rusia.
Kelompok Negara Islam mengklaim bertanggung jawab atas tabrakan pesawat itu. Para ahli menduga, ada bom dalam badan pesawat.
Indonesia pada 2002 menewaskan 202 jiwa.
Pada 12 Oktober 2002, serangan terhadap sebuah restoran, bar, dan diskotek di pulau Bali membuat 202 orang tewas, terutama turis asing. Serangan tersebut dilakukan oleh komando Jemaah Islamiyah yang terkait dengan Al-Qaeda.