REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 SR kembali mengguncang Kota Palu dan sekitarnya pada Sabtu sekitar pukul 17.45 WITA. Hal tersebut membuat warga yang panik berhamburan keluar rumah untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa menimpa mereka.
Pantauan Antara di kawasan Jalan Malaya, Kecamatan Palu Selatan, ketika terjadi gempa, warga yang ada dalam rumah langsung berlarian keluar.
Terlihat banyak penghuni kos di wilayah tersebut berhamburan keluar sambil berteriak ketakutan. Rata-rata mereka yang berlari keluar karena khawatir ada bangunan yang runtuh dan tertimpah benda keras.
"Gempanya cukup keras dan lama," kata Marlines Lapoliwa, ibu rumah tangga di Jalan Malaya, Kelurahan Biroburi Selatan.
Berdasarkan informasi dari BMKG Jakarta, gempa bumi yang mengguncang Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi dengan kekuatan 5,1 SR tersebut berpusat di darat (5 km) arah utara Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa.
Dampak gempa dirasakan selain di Palu, Donggala, Sigi, juga di Kabupaten Perigi Moutong dalam skala intensitas II Sig-BMKG (III-IV MMI).
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempa dangkat akibat aktivitas sesar yang diduga merupakan sesar Palukoro," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Jakarta, Moch Riyadi.
Gempa dipicu penyesaran dengan mekanisme obligue normal yaitu ppenyesaran dengan kombinasi pergerakan mendatar dan turun.
Hingga kini hasil monitoring BMKG belum menunjukan adanya aktivitas gempa susulan. Bagi masyarakat di Kota Palu dan Kabupaten Donggala diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Belum ada laporan mengenai adanya kerusakan akibat gempabumi 5,1 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di sekitar Kota Palu.