REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film dengan genre drama bernuansa syiar Islam kini hadir kembali. Dibintangi oleh aktor-aktor muda film Lima Penjuru Masjid merilis Trailer Resmi di Wamy Indonesia, Jakarta, pada Jumat (25/11).
Dengan menyajikan kesan yang ringan, film ini hadir mengangkat kisah keseharian di sekitar masyarakat. Permasalahan yang muncul ketika lima pemuda yang mewakilkan lima waktu solat, dari berbagai latar belakang yang berbeda memutuskan untuk hijrah.
Film yang dibintangi oleh Aditya Surya Pratama, Zikri Daulay, Faisal Azhar Harahap, Zaky A Riva'i A, Taufik Akbar, dan bintang muda lain ini akan rilis pada Januari mendatang. Diproduseri oleh Izharul Haq dan disutradarai oleh Humar Hadi, film Lima Penjuru Masjid ini akan hadir menyiarkan syiar Islam tanpa menggurui.
"Berawal dari namanya Kotak DKM dan diformat ulang menjadi Lima Penjuru Masjid. Kami berusaha menyajikan penyampaian pesan Islami melalui film," kata Izharul dalam konferensi pers perilisan trailer.
Film Lima Penjuru Masjid bercerita mengenai kisah hijrah para pemuda dalam pencarian jati diri. Sutradara sekaligus penulis naskah Humar Hadi mengatakan bahwa film ini menjadi perjuangan bersama-sama dalam menyampaikan makna kebaikan. “Film ini menjadi sebuah moment terbaik untuk mengajak anak muda ketika selesai menonton berpikiran untuk mampir ke masjid sebentar," kata Humar.
Dalam trailer yang dirilis pada Jumat (25/11) tersebut digambarkan para pemain yang berbeda karakter dan nuansa latar Aceh, diawali dengan Zikri Daulay beradegan menangis. Calon dokter yang berkecimpung di dunia hiburan, Aditya Surya Pratama berperan sebagai Budi.
"Di film ini sosok Budi sebagai seorang yang pekerja keras, keras kepala dan beberapa sifatnya ada pada saya. Ini merupakan tantangan yang luar biasa karena ini adalah pertama kalinya saya ikut berperan di layar lebar," kata pembawa program acara kesehatan di salah satu tv swasta ini.
Selain Aditya, ada sosok Zikry Daulay yang berperan sebagai Abyan. "Abyan digambarkan sebagai seorang musisi band metal yang sepi order. Sifarnya itu apa yang dia inginkan harus tercapat dan jika mengerjakan sesuatu harus sampai selesai," kata aktor sinetron ini.
Ahmad Syarif mengatakan selama proses syuting film ini, dia mengalami perubahan pada dirinya. Hal serupa juga disampaikan oleh Taufik Akbar, "Saya berperan sebagai seorang maling bernama Bewok. Dari Bewok inilah lembaran masalah lima pemuda ini muncul," kata Taufik.
Film ini tidak hanya ditunjukan bagi anak muda, namun juga segala usia dan profesi dapat menonton. Dengan cerita hijrah dari lima orang yang berbeda dapat menjadi angin segar bagi para calon penonton. Tidak hanya mencari hiburan namun juga penyampaian pesan kebaikan dalam bentuk film tanpa kesan menggurui.
Ikuti Whatsapp Channel Republika