Ahad 26 Nov 2017 07:32 WIB

22 Penerbangan Dibatalkan Setelah Erupsi Kedua Gunung Agung

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nur Aini
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.
Foto: dok. PVMBG
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali akhirnya meletus. Puncak tertinggi di Pulau Dewata itu mengeluarkan asap hitam pada Selasa (21/11) sore, pukul 17.35 WITA dalam kondisi level siaga atau level tiga.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak 22 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dibatalkan menyusul letusan freatik kedua Gunung Agung yang terjadi Sabtu (25/11) petang sekitar pukul 17.20 WITA. Jumlah tersebut terdiri dari delapan rute kedatangan internasional, 13 rute keberangkatan internasional, dan satu penerbangan domestik.

"Jumlah penumpang yang penerbangannya dibatalkan sekitar 2.087 penumpang," kata Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Ahad (26/11).

Kedatangan internasional yang dibatalkan meliputi, VA-055 rute Port Hedland - Denpasar, KL-835 rute Amarillo, Amerika Serikat - Singapura - Denpasar, QF-043 rute Sydney - Denpasar, JQ-37 rute Sydney - Denpasar, JQ-116 rute Perth - Denpasar, JQ-127 rute Adelaide - Denpasar, JQ-35 rute Melbourne - Denpasar, dan JQ-102 rute Taiwan - Denpasar.

Keberangkatan internasional yang dibatalkan meliputi JQ-101 rute Denpasar - Townsville, JQ-038 rute Denpasar - Sydney, JQ-128 rute Denpasar Adelaide, JQ-116 tute Denpasar - Singapura, JQ-036 rute Denpasar - Melbourne, VA-034 rute Denpasar - Sydney, VA-036 rute Denpasar - Sydney, VA-046 rute Denpasar - Brisbane, FD-399 rute Denpasar - Bangkok, QZ-540 rute Denpasar - Darwin, AK-375 rute Denpasar - Kuala Lumpur, QF-044 rute Denpasar - Sydney, dan KL-836 rute Denpasar Amsterdam. Penerbangan domestik yang dibatalkan sejauh ini adalah Air Asia dengan kode penerbangan XT-7517 rute Denpasar - Cengkareng.