REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Indonesia mengaku telah membuat kemajuan dalam usaha mengungkap sebuah kejahatan terkenal yang belum berhasil terungkap berkat bantuan Kepolisian Federal Australia (AFP).
Sejumlah pakar teknis dari Kepolisian Federal Australia (AFP) telah membantu meningkatkan rekaman CCTV dari tersangka pelaku penyerangan terhadap penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Novel Baswedan terluka parah pada April saat penyerang yang menggunakan sebuah sepeda motor melemparkan sebotol cairan asam ke wajahnya.
"Gambar CCTV [dari peristiwa penyerangan itu] tidak memiliki kualitas High Definition (HD) dan kami membutuhkan keahlian dan kerja sama teknik asing," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Azis.
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengatakan gambar yang telah dibersihkan tersebut berhasil menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam kasus ini, dan mereka mendesak masyarakat menyerahkan tersangka.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tengah menginvestigasi politikus yang diduga telah mencuri uang triliunan rupiah, di antara kasus-kasus korupsi lain yang ditanganinya. Novel Baswean dipindahkan ke Singapura untuk menjalani operasi pasca serangan tersebut dan belum kembali ke Indonesia.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengucapkan terima kasih kepada AFP atas bantuannya.
"Atas nama institusi dan juga secara pribadi, saya sangat menghargai usaha ini dan sungguh, sangat berharap pelaku kejahatan bisa segera ditangkap. Mari kita berdoa untuk itu," katanya.
KPK minggu ini menangkap politikus senior yang juga Ketua DPR Setya Novanto yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi sebesar 220 juta dolar AS (Rp 2,3 triliun) dari proyek Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.