REPUBLIKA.CO.ID, ZHEJIANG - Dua orang tewas dan beberapa bangunan runtuh setelah ledakan mengguncang kota pelabuhan Ningbo di provinsi Zhejiang, China Timur pada Ahad (26/11). Ledakan terajdi sekitar pukul 8.50 pagi menghacurkan jendela hingga satu kilometer dari lokasi kejadian.
Sementera penyebab ledakan belum dapat dipastikan. Pihak berwenang setempat melaporkan dua orang tewas dalam ledakan, dan laporan berita lokal 30 orang luka membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Dilansir Heiang Daily melaporkan ledakan tersebut sangat serius dengan mengutip para saksi di tempat yang menuliskan ada orang tewas dan banyak yang terluka. Hingga siang, belum ada informasi lanjutan mengenai jumlah korban pasti.
Video dan gambar ledakan dari situs Heijang Daily menunjukkan asap putih di atas kota. Banyak bangunan di dekatnya runtuh dan jendela-endela hancur berserakan ke jalan.
Pemilik Dazhong Restaurant di West Lijia Road atau sering disebut keluarga Feng mengatakan restaurannya yang berjarak satu kilo meter dari selatan pusat ledakan mengalami kehancuran pada jendela gerai-nya pada saat ledakan terjadi. Menurutnya ledakan tersebut bersumber dari sebuah rumah pinggir jalan yang digunakan untuk tujuan komersial dan rumah itu pun akan segera digusur.
Seorang pemilik restoran di dekat lokasi ledakan, bermarga Dong, mengatakan tokonya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi ledakan dan semua jendela yang menghadap ke tempat kejadian telah hancur berantakan.
"Banyak mobil polisi, ambulans, dan truk pemadam kebakaran tiba," kata Dong dilancir SCM Post pada Ahad (26/11). Selain itu seorang staf di hotel sekitar satu kilometer dari lokasi ledakan juga mengakui puluhan jendela hotel hancur dalam ledakan tersebut.
Cina pernah mengalami ledakan industri besar di masa lalu. Dua ledakan di kota pelabuhan Tianjin pada 12 Agustus 2015, menewaskan 173 orang - termasuk petugas pemadam kebakaran - dan melukai ratusan lainnya.