REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Abhan, mengatakan empat provinsi dipastikan termasuk dalam daerah rawan dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Bawaslu secara resmi akan merilis indeks kerawanan Pilkada (IKP) 2018 pada pekan depan.
"Empat provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua masuk dalam daerah rawan dalam Pilkada 2018," ujar Abhan ketika dikonfirmasi Republika, Ahad (26/11).
Selain empat provinsi ini, masih ada sejumlah provinsi dan kabupaten lain yang masuk dalam kriteria daerah rawan pada Pilkada mendatang. Daerah-daerah dengan status rawan ini telah dipetakan berdasarkan kerawanan di 171 daerah penyelenggara Pilkada Serentak 2018.
"Selain itu, kami juga memetakan daerah-daerah rawan dengan merujuk kepada faktor kontestsi, penyelenggaraan dan partisipasi masyarakatnya," lanjut Abhan.
Sementara itu, pihaknya akan menginformasikan secara resmi terkait IKP pada Selasa (28/11). Pihaknya berharap, IKP ini akan menjadi peringatan dini bagi seluruh elemen pelaksana Pilkada serentak mendatang.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman, mengatakan, potensi konflik dalam Pilkada Serentak 2018 terbilang sangat tinggi. Potensi konflik ini dipicu beberapa hal yang menjadi faktor utama pelaku pilkada.
"Potensi konflik dalam Pilkada 2018 sangat tinggi. Bisa dikatakan lebih tinggi jika dibandingkan pada pilkada-pilkada yang sebelumnya," ujar Arief dalam diskusi bertajuk Potensi Konflik Pilkada Serentak 2018 di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/11) lalu.