REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan Raya Porong Sidoarjo, Jawa Timur tergenang air banjir setinggi 30 sampai dengan 40 centimeter menyusul terjadinya hujan yang melanda wilayah setempat selama beberapa hari terakhir.
Humas Pelaksana Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS) Hengky Listria Adi, Minggu mengatakan, untuk mengurangi beban air yang ada di lokasi Jalan Raya Porong pihaknya mengerahkan sebanyak 8 unit pompa.
"Pompa pompa tersebut dipasang di sejumlah titik seperti di Ketapang di tol buntung dan juga di sekitar tanggul untuk kemudian selanjutnya mengalirkan aliran air banjir menuju ke Sungai Ketapang," ujarnya saat dikonfirmasi di Sidoarjo.
Ia mengemukakan, pihaknya juga tidak menutup Jalan Raya Porong yang sedang mengalami banjir terutama untuk kendaraan-kendaraan besar karena masih bisa dilewati.
"Sedangkan untuk kendaraan roda dua setelah sebelumnya dilewatkan ke atas tanggul lumpur Lapindo saat ini sudah dilewatkan melalui jalur barat ya ini ke Jalan Arteri," katanya.
Menurutnya, jika kendaraan roda dua nekad untuk masuk dan melintasi jalan raya tersebut maka bisa dipastikan akan mengalami mogok karena air banjir masuk ke dalam mesin.
"Oleh karena itu, kami mengarahkan kendaraan roda dua tersebut supaya tidak melintas di dalam genangan air banjir dan untuk solusinya kami arahkan ke jalur arteri Porong meskipun agak memutar," ujarnya.
Ia mengatakan sudah dulu air banjir dialirkan kedalam kolam penampungan lumpur kini hal itu tidak bisa dilakukan lagi karena tanggul penahan lumpur yang ada di sisi Utara tidak kuat digunakan untuk menahan.
"Oleh karena itu, kendaraan tersebut kami arahkan ke arah barat supaya terbebas dari genangan air yang ada di lokasi tersebut," katanya.
Kondisi ini juga berpengaruh pada rel kereta api yang berada di sisi Jalan Raya Porong yang juga sempat tenggelam akibat air banjir yang ada di lokasi tersebut. Akibatnya, sejumlah kereta api yang melintas di jalur tersebut tidak bisa berjalan dengan cepat