REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) DKI Jakarta Irwandi mengatakan sudah melakukan sosialisasi program One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK OCE) di 27 kecamatandi lima wilayah DKI Jakarta. "Kita sudah sosialisasi di 27 kecamatan di 5 wilayah DKI Jakarta," kata Irwandi kepada Republika.co.id, Ahad (26/11).
Menurut Irwandi, anggaran yang akan digunakan untuk program ini mencapai Rp 1,7 miliar. Dana ini akan diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah-perubahan (APBD-P).
Dana itu akan digunakan untuk program sosialisasi kepada 2.400 warga yang ingin menjadi wirausaha. Dalam RPJMD disebutkan, Pemprov DKI menargetkan 200 ribu pengusaha baru dalam lima tahun. Setiap tahun akan diciptakan 40 ribu wirausahawan.
Irwandi optimistis target ini akan dapat dicapai secara kolaboratif oleh kurang lebih tujuh satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Ia tidak merinci SKPD mana saja yang akan terlibat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menargetkan 200 ribu wirausahawan baru akan dikembangkan di Jakarta dalam waktu lima tahun. Langkah ini telah dimulai oleh OK-OCE Melawai.
"Kita bersama-sama dengan gerakan Ok Oce Melawai ingin menciptakan setiap bulannya 50 sampai 70 pelatihan yang diharapkan bisa menyumbangkan lapangan kerja," kata Sandiaga di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11).
Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong lebih dari 4.000 pengusaha baru per bulan di DKI. Selama setahun, gerakan ini diharapkan dapat membuka 40 ribu lapangan pekerjaan baru. "Dan total 200 ribu ribu entrepreneur baru selama lima tahun ke depan," kata dia.
Per hari ini, Sandiaga mengatakan, Perkumpulan Gerakan OK-OCE (PGO) telah berhasil membuka 50 hingga 100 pengusaha per kecamatan. Ia berharap jumlah ini akan terus bertambah untuk mencapai target 4.000 hinggga 5.000 pengusaha per bulan.
"Kalau tadi yang di sini ada sekitar 50 jadi kita berharap dengan sekitar 50 per kecamatan itu saja bisa menyumbangkan Rp 2.000 hingga Rp 2.500. Berarti kalau itu kita masih kurang. Karena kita perlunya Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per bulan," kata dia.
Sandiaga mengatakan, hingga saat ini gerakan OK-OCE masih dibiayai secara mandiri. PGO mengumpulkan dana dari masyarakat dan dunia usaha. Mereka juga mendapatkan bantuan dana dari pihak perbankan.
Ia menambahkan, Pemprov DKI telah menganggarkan Rp 82 miliar untuk OK-OCE. Dana yang ada dapat digunakan untuk melakukan pelatihan-pelatihan dan pendampingan. "Untuk membiayai fasilisator yang ada di kecamatan juga untuk menyiapkan ruangannya. Menyiapkan tentunya kelengkapannya. Jadi itu yang akan kita dorong di 44 kecamatan," kata dia.