REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Para peneliti dan akademisi dari berbagai negara di dunia telah selesai mengikuti Konferensi Internasional Studi Islam atau Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2017 menggelar diskusi panel di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (23/11) malam. Berbagai macam hasil penelitian ini akan diterbitkan di jurnal berkelas Internasional yang terindeks scopus.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin mengatakan, setelah penutupan AICIS ini para peserta dan pimpinan diskusi panel dituntut untuk menerbitkan hasil penelitiannya di jurnal Internasional, sehingga dapat mengenalkan Islam Indonesia kepada dunia.
"Jadi setelah selesai seminar ini masih ada pekerjaan selanjutnya kita akan mempublikasikan makalah-makalah ke jurnal-jurnal yang bereputasi Internasional," ujarnya kepada Republika.co.id di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan belum lama ini.
Selama pelaksanaan AICIS, ada sekitar 300 lebih makalah yang diprensentasikan dalam forum panel AICIS. Menurut dia, makalah-makalah tersebut merupakan hasil penelitian dari para akademisi, sehingga diharapkan ada produksi ilmu pengetahuan baru.
Menurut Kamaruddin, terdapat banyak tema penelitian yang telah dibahas dalam forum itu. Namun, yang paling banyak adalah tema yang mengintegrasikan antara ilmu agama dan sains. Selain itu, ada juga tentang tema penelitian tentang politik identitas, implimentasi agama Islam dalam kehidupan masyarakat, dan tentang kontribusi agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Artinya AICIS ini berkontribusi dalam penemuan atau produksi ilmu pengetahuan, sehingga bisa dinikmati seluruh dunia nantinya karena akan diterbitakan," katanya.
Kamaruddin berharap, penelitian dalam makalah ini berkontrbusi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Ia juga berharap makalah-makalah yang dipresentasikan ini bisa jadi jendelauntuk mengetahui Indonesia secara lebih luas di dunia Internasional.
"Jadi karena banyak makalah tentang kehidupan kegamaan dan kebangsaa maka kita berharap dunia Internasional mengenal Islam Indonesia," jelasnya.
Ia menambahkan, hubungan antara agama dan negara di Indonesia sangat harmonis dan kontribusi agama dalam mengkonsulidasikan nilai-nilai demokrasi juga banyak. Karena itu, menurut dia, Indonssia bisa menjadi model artikulasi Islam di dunia dan bisa menjadi model yang bisa dilihat seluruh dunia.
"Indonesia bisa menjadi instrumen untuk mengetahui Islam lebih jauh sehingga sekali lagi ini untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi studi Islam Internasioanl itu," tegasnya.