Senin 27 Nov 2017 11:09 WIB

BMKG: Bibit Siklon Tropis Jauhi Perairan Cilacap

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjuk peta sebaran awan dan potensi hujan hasil penginderaan Satelit Palapa C2. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Bibit siklon tropis 95S bergerak menjauhi perairan selatan Cilacap, Jawa Tengah, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.

"Berdasarkan hasil pemantauan melalui citra satelit pada pukul 07.00 WIB, bibit siklon tropis 95S yang muncul di perairan selatan Jawa Tengah, posisinya berada di 9,0 lintang selatan dan 109,5 bujur timur atau sekitar 180 kilometer sebelah barat daya Cilacap," katanya di Cilacap, Senin (27/11).

Ia mengatakan bibit siklon tropis 95S tersebut bergerak ke arah timur-timur laut dengan kecepatan 3 knots atau 6 kilometer per jam, sedangkan tekanan terendah mencapai 1.005 milibar dengan kekuatan 35 kilometer per jam atau 20 knots.

Dia mengatakan secara sepintas, posisi bibit siklon tropis 95S terlihat mendekati perairan selatan Cilacap dan tekanannya melemah karena pada hari Minggu (26/11) berada pada posisi 9,6 lintang selatan dan 109,4 bujur timur atau sekitar 240 kilometer sebelah selatan-barat daya Cilacap dengan tekanan terendah 1.003 milibar.

Akan tetapi berdasarkan pengamatan melalui citra satelit, kata dia, bibit siklon tropis 95S justru bergerak menjauhi perairan selatan Cilacap. "Bibit siklon tropis 95S pada hari Selasa (28/11), pukul 07.00 WIB, diprakirakan berada di sekitar 9,5 lintang selatan dan 111,0 bujur timur atau sekitar 200 kilometer sebelah selatan-tenggara Cilacap," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, arah gerak bibit siklon tropis 95S menuju timur-tenggara dengan kecepatan 4 knots atau 7 kilometer per jam.

Menurut dia, tekanan terendah bibit siklon tropis 95S pada hari Selasa (28/11) diprakirakan mencapai 1.000 milibar dengan kekuatan 55 kilometer per jam atau 30 knots.

"Bibit siklon tropis 95S pada hari Selasa (28/11) diprakirakan cenderung menguat karena mencapai 1.000 milibar. Kami terus memantau perkembangannya terhadap kemungkinan menjadi siklon tropis atau badai," katanya.

Teguh mengatakan bibit siklon tropis 95S memberikan dampak berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Selain itu, kata dia, angin kencang dengan kecepatan hingga 20 knot juga berpotensi terjadi di wilayah Banten hingga Yogyakarta. Menurut dia, bibit siklon tropis 95S juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Bahkan, lanjut dia, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Jawa, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia selatan Jawa Tengah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement