Senin 27 Nov 2017 11:16 WIB

Wakil PM Cina Tengok Panda di Taman Safari Bogor

Panda Raksasa Hu Chun memakan bambu saat kunjungan resmi Pemerintah RRT ke Istana Panda Indonesia di Taman Safari Cisarua, Jawa Barat, Ahad (26/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Panda Raksasa Hu Chun memakan bambu saat kunjungan resmi Pemerintah RRT ke Istana Panda Indonesia di Taman Safari Cisarua, Jawa Barat, Ahad (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Perdana Menteri (PM) China Madame Liu Yandong mengunjungi panda Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) dari Cina yang kini berada di Taman Safari, Bogor, Jawa Barat. Kedua panda tersebut merupakan peminjaman untuk pengembangbiakan (breeding loan) dari hina untuk Indonesia yang tiba di Jakarta pada 28 September 2017.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Cina di Indonesia, Senin (27/11), Liu Yandong tiba di Jakarta pada Sabtu (27/11) untuk memimpin pertemuan tingkat tinggi ketiga tentang mekanisme pertukaran orang-ke-orang antara Cina dan Indonesia. Liu Yandong dan delegasi pemerintah Cina menghadiri peluncuran kerja sama Konservasi Giant Panda Indonesia-China di Taman Safari, Ahad (26/11).

Wakil Kepala State Forestry Administration Tiongkok Lin Chunliang secara resmi memberikan profil panda bernama Cai Tao dan Hu Chun kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Liu berharap kedatangan panda dapat mempererat hubungan rakyat Cina dan Indonesia.  Selain itu juga, kegiatan tersebut diharapkan membuka lembaran baru untuk persahabatan serta meningkatkan kerja sama kedua negara di berbagai bidang secara mendalam. "Semoga Hu Chun dan Cai Tao berbahagia tinggal di Indonesia," tuturnya.

Pada acara peluncuran itu, Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Tubagus dan Direktur Jenderal Kementerian LHK Wiranto mengapresiasi kedatangan kedua panda sebagai duta besar persahabatan untuk Indonesia dan Tiongkok. Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyambut kedatangan panda peminjaman pengembangbiakan dari Cina tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement