Senin 27 Nov 2017 15:15 WIB

Gubernur Bali Ajak Pelaku Pariwisata Gratiskan Hotel

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Sejumlah warga negara asing mencari informasi di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Senin (27/11). Bandara Ngurah Rai menutup semua penerbangan pada Senin mulai pukul 07.00 WITA karena terdampak abu vulkanis letusan Gunung Agung.
Foto: Antara
Sejumlah warga negara asing mencari informasi di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Senin (27/11). Bandara Ngurah Rai menutup semua penerbangan pada Senin mulai pukul 07.00 WITA karena terdampak abu vulkanis letusan Gunung Agung.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Provinsi Bali, Made Mangku Pastika mengajak seluruh pelaku pariwisata, khususnya yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) untuk memberi keringanan akomodasi bagi wisatawan yang terdampak penutupan bandara. Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup sementara terhitung Senin (27/11) pukul 07.15 WITA hingga Selasa (28/11) pukul 07.00 WITA akibat erupsi beruntun Gunung Agung.

"Bencana sekarang sudah terjadi. Saya imbau pelaku pariwisata di Bali memberi keringanan semaksimal mungkin. Selama ini wisatawan memberi keuntungan banyak untuk kita, sehingga sekarang waktunya kita sedikit berkorban," kata Pastika dijumpai Republika usai rapat paripurna di Gedung DPRD Bali, Senin (27/11).

Mantan Kapolda Bali ini mencontohkan wisatawan mancanegara (wisman) backpacker yang bujetnya terbatas. Mereka tentunya perlu mengeluarkan uang ekstra sebab harus memperpanjang waktu tinggal di Pulau Bali. Pelaku pariwisata bisa menggratiskan atau meringankan sedikit biaya menginap di hotel.

"Saya minta kalau bisa hotel digratiskan. Ini kan bencana. Jika semua tidur di bandara, bisa penuh Ngurah Rai," kata Pastika.

Selain hotel gratis, pemerintah Provinsi Bali juga memfasilitasi kemudahan perpanjangan visa bagi wisatawan yang membutuhkan. Pemerintah juga membantu sejumlah armada bus menuju terminal untuk mengangkut penumpang yang memilih melanjutkan perjalanan ke kota alternatif.

Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan sebagian besar hotel di Bali memberi keringanan biaya bagi tamu yang harus memperpanjang masa menginap di Bali. Ini diutamakan bagi mereka yang check out dari hotel pada Senin ini.

"Silakan hubungi bagian penerima tamu karena sebagian besar hotel menyediakan diskon khusus," katanya terpisah.

Salah satu grup hotel yang menggratiskan penginapan bagi tamunya setelah penutupan bandara adalah TAUZIA Hotel. Pada laman resminya, manajemen hotel memberikan hak istimewa tersebut bagi tamunya maksimal tiga malam.

"Ini hanya berlaku bagi tamu yang sebelumnya melakukan pemesanan kamar langsung di laman resmi hotel dan brand.com," tulis manajemen hotel.

Tamu hanya dibebaskan biaya sewa kamar, tidak termasuk sarapan. Ada 14 jaringan hotel TAUZIA yang menggratiskan perpanjangan menginap di Bali, yaitu HARRIS Hotel & Conventions Denpasar, HARRIS Hotel & Residences Riverview Kuta, HARRIS Hotel & Residences Sunset Road, HARRIS Hotel Raya Kuta, HARRIS Hotel Seminyak, HARRIS Hotel Tuban, Maison Aurelia Sanur, POP! Hotel Denpasar, POP! Hotel Hardys Singaraja Square, POP! Hotel Pantai Kuta, POP! Hotel Legian Dewi Sri, POP! Hotel Nusa Dua, POP! Hotel Teuku Umar Denpasar, dan EDEN Hotel Kuta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement