Senin 27 Nov 2017 16:07 WIB

ASDP Lembar Antisipasi Lonjakan Penumpang

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Abu vulkanik terpantau jatuh di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB pada Senin (27/11). Menurut ASDP Cabang Lembar, keberadaan abu vulkanik sudah mulai nampak pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.00 Wita
Foto: Muhammad Nursyamsyi
Abu vulkanik terpantau jatuh di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB pada Senin (27/11). Menurut ASDP Cabang Lembar, keberadaan abu vulkanik sudah mulai nampak pada Sabtu (26/11) sekitar pukul 16.00 Wita

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Lembar melakukan antisipasi terjadinya lonjakan penumpang. Humas ASDP Cabang Lembar Deny mengatakan, telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, mulai dari Dinas Perhubungan NTB, Pelabuhan Padangbai, hingga BMKG terkait perkembangan erupsi Gunung Agung di Bali.

"Penyeberangan masih normal hingga saat ini, kami terus berkoordinasi memantau perkembangan," ujar Deny saat ditemui Republika.co.id di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB, Senin (27/11).

Deny menyebutkan, mulai terjadi lonjakan penumpang dalam beberapa hari terakhir. Seperti yang terjadi pada Ahad (26/11) kemarin, jumlah penumpang dari Pelabuhan Lembar menuju Pelabuhan Padangbai tercatat meningkat 100 persen dari 150 penumpang per setengah hari menjadi 300 penumpang karena adanya penutupan Bandara Internasional Lombok sejak Ahad (26/11) pukul 17.55 Wita hingga Senin (27/11) pukul 06.00 Wita. Pun dengan penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai ke Pelabuhan Lembar, yang sudah digunakan 2 ribu pengungsi sejak Sabtu (25/11) hingga Senin (27/11).

Deny mengatakan, ribuan pengungsi yang datang melalui jalur penyeberangan ke Pelabuhan Lembar terpantau membawa kendaraan pribadi, mobil maupun motor, dan mayoritas dengan berjalan kaki. Namun, ucap Deny, belum terpantau adanya lonjakan kendaraan pribadi maupun logistik di Pelabuhan Lembar saat ini.

"Jika terjadi lonjakan (dari Pelabuhan Padangbai) semisal 10 ribu per hari, InsyaAllah kami siap," kata Deny.

Menurut Deny, dalam kondisi normal ASDP mengoperasikan 12 kapal penyeberangan yang beroperasi selama 24 jam, dengan pulang pergi, yang berarti setiap satu jam sekali ada penyeberangan. ASDP, lanjut Deny, memiliki 36 kapal penyeberangan dengan total kapasitas angkut mencapai 8 ribu penumpang per hari, yang sewaktu-waktu bisa dioperasikan jika terjadi hal-hal darurat.

"Jika terjadi lonjakan kami siap melakukan percepatan pemuatan waktu sandar agar tidak terjadi penumpukan penumpang," kata Deny.

ASDP Cabang Lembar selalu berkoordinasi dengan Syahbandar, Gapasdab, dan Dinas Perhubungan terkait perkembangan terbaru. Menurut Deny, keputusan penutupan jalur penyeberangan akan diberikan Syahbandar.

"Kita juga mendapat informasi dari nakhoda yang langsung di lapangan. Masih lancar, tapi pengguna jasa disarankan jangan di luar kapal, tapi di dalam," kata Deny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement