Senin 27 Nov 2017 17:33 WIB

Gubernur DIY Tinjau Toilet Bawah Tanah Senilai Rp 5,7 Miliar

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Endro Yuwanto
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau toilet underground dengan fasilitas bertaraf internasional di depan Kantor Bank Indonesia Yogyakarta, Senin (27/11). Sultan mengusulkan lantai toilet dibuat agak miring lagi agar airnya tidak menggenang.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau toilet underground dengan fasilitas bertaraf internasional di depan Kantor Bank Indonesia Yogyakarta, Senin (27/11). Sultan mengusulkan lantai toilet dibuat agak miring lagi agar airnya tidak menggenang.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau toilet bawa tanah (underground) yang terletak di depan Bank Indonesia, Yogyakarta, Senin (27/11). Di tengah guyuran hujan, Sultan menuju lokasi toilet dengan berjalan kaki sambil membawa payung dari Benteng Vredeburg melewati titik nol kota Yogyakarta.

Sebelum sampai ke lokasi toilet, Sultan sempat berhenti di pojok titik nol yang ada papan penunjuk jalan yang bertuliskan aksara Jawa. Gubernur DIY yang didampingi Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti itu minta agar tulisan aksara jawanya dibetulkan. Sepanjang jalan menuju toilet bawah tanah diguyur hujan lebat, orang yang mengendarai mobil dan motor pun langsung berhenti melihat Sultan jalan kaki dan menyeberang jalan di depan kantor pos.

Sesampainya di toilet bawah tanah yang diperkirakan selesai sekitar 93 persen, Sultan mengecek air di toilet dan lantai toilet. "Kemiringan lantainya masih kurang. Nanti airnya tidak bisa mengalir deras sehingga mengakibatkan jenes (airnya menggenang, red) kalau orang Jawa bilang," ujarnya.

Sultan pun meminta kepada Kepala Seksi Penataan Bangunan dan Kawasan Pemukiman Dinas PUP (Pekerjaan Umum, Perumahan) dan ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) DIY Arif Azazie Zain yang mendampingi Sultan untuk menambah kemiringan lantainya. "Menurut saya kemiringan toiletnya kurang. Karena itu saya minta supaya diperbaiki lagi," kata Sultan pada wartawan usai berkeliling meninjau toilet bawah tanah tersebut.

Pada waktu liburan Tahun Baru nanti, kata Sultan, toilet tersebut sudah bisa digunakan. Karena kontraknya selesai pada pertengahan Desember.

Selanjutnya Plt Kepala Dinas PUP dan ESDM DIY M. Mansyur juga mengatakan bahwa pada waktu liburan Tahun Baru toilet bawah tanah yang jumlahnya ada 20 unit sudah bisa digunakan. Pembangunan toilet tersebut menghabiskan biaya sekitar Rp 5,7 miliar. Toilet tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas ruang untuk menyusui (laktasi) dan

difabel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement