Selasa 28 Nov 2017 04:04 WIB

Ridwan Kamil: Kampung Warna Cibunut Jadi Wisata Bandung

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil meresmikan Kampung Warna Cibunut di Jalan Sunda, RW 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Senin (27/11). Sebelumnya, daerah padat penduduk di perkotaan tersebut merupakan salah satu kampung yang kumuh.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil meresmikan Kampung Warna Cibunut di Jalan Sunda, RW 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Senin (27/11). Sebelumnya, daerah padat penduduk di perkotaan tersebut merupakan salah satu kampung yang kumuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil meresmikan Kampung Warna Cibunut di Jalan Sunda, RW 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Senin (27/11). Sebelumnya, daerah padat penduduk di perkotaan tersebut merupakan salah satu kampung yang kumuh.

"Alhamdulillah saya resmikan Kampung berwarna di Cibunut RW 07. Mudah-mudahan bisa dipromosikan sebagai wisata kampung di Kota Bandung," ujarnya kepada wartawan disela-sela meninjau Kampung Warna Cibunut, Senin (27/11).

Ia melihat kawasan Kampung Cibunut sangat guyub serta warganya yang bahagia. Selain itu, keberadaan kios-kios milik warga bisa juga mendongkrak perekonomian dari kehadiran masyarakat yang berkunjung.

Menurutnya, jika hasil.evaluasi kepada Kampung Cibunut berhasil maka akan diduplikasi dan dilakukan di wilayah lainnya seperti Braga. "Kalau berhasil kita evaluasi dan insyallah diduplikasi di kampung lainnya. Intinya khas Bandung, tiap wilayah punya ciri khas masing masing," katanya.

Dirinya mengatakan banyak pihak yang terlibat dalam menciptakan Kampung Warna Cibunut seperti perusahaan cat tembok, Dulux, Komunitas Mural Bandung, Ikatan Alumni ITB Jabar, Alumni SMA 3 Bandung, Karang taruna dan pihak RW Cibunut.

Emil menambahkan, peresmian Kampung Warna-Warni Cibunut sejalan dengan program yang dilaksanakannya selama tiga tahun terakhir. Dimana, ia mengklaim telah membangun Bandung tidak hanya dari fisik namun juga menyangkut mental masyarakat.

"Saya membangun Bandung tidak hanya fisik tapi mental. Kita punya program proyek kebahagiaan. Kita boleh (ekonomi) pas-pasan tapk tidak boleh sedih," ujarnya.

Ia menuturkan, berdasarkan survei pada Mei lalu sebesar 96 persen warga Bandung betah tinggal di Bandung dan 87 persen merasa bahagia. "Orang Bandung tidak ada yang cemberut," katanya.

Menurutnya, ia membangun nilai-nilai sosial kemanusiaan agar Bandung tidak hanya cantik kotanya namun warganya bahagia. "Ciri keberhasilan suatu tempat kita yang datang mau foto-foto," ungkapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement