Senin 27 Nov 2017 19:47 WIB

Soal Radikalisme, Nur Alam: Pandangan Wamenlu Belanda Salah

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Wakil Menteri Luar Negeri Belanda, Andre Haspels (tengah) dan Dubes Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol (paling kiri) saat bersilaturrahim ke Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Senin (27/11) sore.
Foto: Republika/Muhyiddin
Wakil Menteri Luar Negeri Belanda, Andre Haspels (tengah) dan Dubes Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol (paling kiri) saat bersilaturrahim ke Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Senin (27/11) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri Belanda, Andre Haspels (tengah) dan Dubes Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol (paling kiri) saat bersilaturrahim ke Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Senin (27/11) sore. Andre datang ke Indonesia salah satunya untuk mengetahui pandangan umat Islam Indonesia terkait paham radikal.

Ketua Bidang Dakwah dan Ibadah Dewan Pengurus Masjid Sunda Kelapa (MASK) KH Nur Alam Bakhtir mengatakan, bahwa Andre bersama rombongannya datang ke Masjid Sunda Kelapa untuk mengetahui Islam dan umatnya. "Pertama beliau ingin tahu pandangan umat Islam Indonesia terhadap radikalisme. Kedua, dia ingin tahu persepsi kita terhadap kebijakan-kebijakan atau persepsi, termasuk di Belanda terhadap Islam," ujarnya kepada Republika.co.id usai dilog bersama Andre.

Dalam dialog tersebut, menurut dia, ternyata mereka selama ini keliru dalam memandang agama Islam dan kelompok-kelompok dalam Islam. Menurut dia, selama ini, mereka memandang bahwa banyak umat Islam yang radikal, padahal tidak. "Ternyata, banyak yang mereka keliru memandang antara Islam dan umat Islam. Umat Islam itu, yang mayoritas itu moderat. Hanya sekelompok kecil aja itu radikal," ucapnya.

Kendati demikian, Nur Alam mengapresiasi kunjungan Pemerintah Belanda yang ingin mengenal Islam lebih jauh melalui Masjid Sunda Kelapa. "Karena itu, kalau ingin tahu Islam ya you jangan melihat fenomena yang kecil itu, sebaiknya you belajar tentang Islam itu sendiri," katanya.

Dia menjelaskan, Masjid Sunda Kelapa merupakan representasi Islam moderat di Indonesia. Menurut dia, Islam moderat adalah Islam yang rahmatal lil alamin, Islam yang mengajak pada kemajuan, berpihak pada keadilan universal, mengedepankan kebersamaan, dan mampu bekerjasama dengan agama apapun.

"(Islam moderat) dengan kata lain Islam yang open minded, bukan yang eksklusif. Itu lah, yang masuk sini itu tidak pandang golongan apapun. Asalkan membawa ketmrahmatan itu kita welcome," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement