REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lulusan madrasah diharapkan memiliki keterampilan dan kemampuan yang mumpuni dan dibutuhkan perusahaan-perusahaan. Kepala Kanwil Kementerian Agama DI Yogyakarta, Muhammad Lutfi Hamid melihat, keterampilan yang dimiliki akan membuat lulusan-lulusan madrasah siap kerja. Apalagi tidak semua anak-anak madrasah meneruskan pendidikannya kepada jenjang kuliah.
"Kita dorong madrasah keterampilan, jadi mereka memberikan dan mempersiapkan keterampilan siswa agar terampil, tanpa mengurangi bobot pelajaran (khususnya keagamaan) dari pusat," kata Lutfi, Senin (27/11).
Ia melihat, selama ini lulusan-lulusan madrasah selain tidak semua melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, tidak semua pula langsung menjadi dai. Karenanya, penguatan keterampilan dirasa sangat penting diberikan sebagai modal siswa usai lulus.
Lutfi menerangkan, penguatan dapat dilakukan madrasah dengan menambah jumlah pembelajaran berbasis life skills yakni perilaku adaptif dan positif yang membuat seseorang mampu mengatasi tantangan secara efektif.
"Sebab, mau tidak mau anak-anak madrasah itu harus terampil," ujar Lutfi.
Selain itu, madrasah-madrasah didorong untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, tetap tanpa mengurangi bobot pelajaran. Menurut Lutfi, madrasah-madrasah turut diminta mengoptimalkan pemanfaatan alat-alat life skill yang pernah dimiliki.