Selasa 28 Nov 2017 08:08 WIB

Warga Terdampak Kereta Bandara Enggan Direlokasi ke Rusun

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bilal Ramadhan
 Prototipe kereta penghubung Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan.
Foto: Andrian Saputra/Republika
Prototipe kereta penghubung Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Warga terdampak proyek pembangunan jalur kereta bandara masih menunggu kepastian untuk direlokasi. Karti (60 tahun) hanya bisa pasrah dengan rencana pemerintah yang ingin membangun kereta bandara yang akan menghubungkan Stasiun Solo Balapan  dan Bandara Adi Soemarmo. Warga Cindirjolor RT 04 RW 05, Gilingan itu menyadari huniannya berdiri di atas lahan PT KAI. Namun, terkait pembangunan jalur kereta Bandara, ia masih menanti solusi dari Pemkot Solo.

"Enam bulan lalu sempat sosialisasi, saya juga kena gusur katanya buat kereta bandara. Tapi sekarang belum ada lagi (sosialisasi), tidak tahu nanti pindah kemana. Saya juga belum siap-siap," tutur Karti pada Senin (27/11).

Karti berharap KAI  maupun Pemkot Solo menyediakan hunian baru baginya jika relokasi terjadi. Meski begitu, dia menolak jika direlokasi ke rumah susun. "Dipindah kemana saja mau, asal jangan ke rumah susun susah naik turun tangganya sudah tua," katanya.

Hal senada diungkan Harmko, warga Gilingan RT 6/5 yang rumahnya juga terdampak proyek pembangunan kereta bandara. Menurutnya hingga saat ini belum ada sosialisasi lagi dari pemerintah terutama berkaitan dengan lokasi dan hunian baru bagi warga.

Dia berharap relokasi wargga disepanjang sisi rel tak menuai masalah lantara tak adanya kejelasaan hunian baru. "Yang penting jangan usir-usir begitu saja, Pemkot juga ikut bertanggungjawab," katanya.

Sementara itu, Lurah Gilingan Joko Partono mengatakan hunian warga terdampak proyek kereta Bandara memang berdiri di lahan PT KAI. Kendati demikian, kata dia, Pemkot Solo telah mencarikan solusi warga yang yang terdampak. Ada sekitar 30 rumah di Kelurahan Gilingan yang terkena proyek tersebut.

Badan Pertanahan Nasional Kota Solo pun telah melakukan pengukuran lahan-lahan yang terkena proyek pembangunan rel kereta bandara. Setiap rumah warga yang terdampak telah diberi tanda dengan penomoran di dinding rumah.

Tak hanya di Gilingan, warga Nusukan dan Kadipiro juga terdamppak proyek tersebut. Total ada sekitar 594 rumah yang terdampak. Sebelumnya, Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo meminta pemerintah pusat agar memberikan ganti rugi yang sepadan pada warga yang lahannya terkena pembebasan dari proyek tersebut. Rudyatmo meminta agar pemerintah tak merelokasi warga ke rumah susun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement