REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang berkualitas, Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, Bupati Kudus Musthofa memiliki karakter kepemimpinan yang kuat untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2018 mendatang. Sehingga ia mampu untuk membangun daerahnya sendiri.
Menurutnya, Musthofa yang sudah dua periode menjabat sebagai Bupati Kudus, tidak memiliki catatan pelanggaran hukum maupun terlibat dalam kasus korupsi. Untuk itu, ia menilai bahwa Bupati Kudus tersebut memiliki peluang yang besar untuk maju dalam Pilgub Jateng 2018 mendatang.
"Dia (Musthofa) sudah dua kali periode di Kudus, dan menunjukkan dia ok. Dan ada achievement, ada leadership disitu dan ada kapasitas disitu. Dan kita tidak pernah mendengarkan ada cacat-cacat yang berkaitan dengan pelanggaran hukum dan korupsi, itu yang terpenting," katanya kepada wartawan di PDII LIPI, Jakarta, Senin (27/11).
Selain itu, untuk elektabilitas Bupati Kudus itu sendiri, Siti Zuhro mengatakan, bisa dibangun. Karena menurutnya, elektabilitas Musthofa sebagai Bupati Kudus yang sudah dua kali periode menjabat, dan juga dari pengakuan masyarakat lokal, sudah terbukti bahwa Bupati Kudus tersebut layak untuk maju dalam Pilgub Jateng 2018 mendatang.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: status
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4249
"Kita melihat dari achievement yang bersangkutan, termasuk penghargaan yang di dapat. Bagaimana pengakuan, acknowledgement dari local people, masyarakat lokal Kudus itu terhadap Pak Bupati," tambahnya.
Ia mencontohkan, seperti Presiden Joko Widodo yang awalnya hanya seorang Bupati Solo, bisa menang dalam Pilkada DKI Jakarta dan juga meraih suara tertinggi dalam Pemilihan Presidan (Pilpres) 2014.
"Jadi kita tidak boleh meremehkan potensi-potensi (Bupati Kudus). Selama dia lulus integritasnya dan memiliki kecenderungan potensi dan kapasitas dan leadership, menurut saya kenapa tidak?" tambahnya.