REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menyelenggarakan pendidikan Cinta Alquran terpadu dan sistematis bagi para karyawan yang tergabung dalam awak mobil tangki (AMT). Kegiatan tersebut secara resmi mulai berlangsung sejak Senin (27/11) di Terminal BBM Jakarta Group Plumpang, Jakarta Utara.
Menurut Direktur Operasi PT Pertamina Patra Niaga Abdul Cholid, perusahaan sengaja memfasilitasi kegiatan tersebut agar AMT mampu memaknai kehidupan sehari-hari melalui nilai-nilai spiritual yang sesuai dengan Alquran.
Dia berharap kegiatan tersebut bisa memberikan wawasan bagi mereka mengenai prinsip keseimbangan dunia dan akhirat, kebutuhan jasmani dan rohani, hingga kepentingan individu dan sosial. “Dengan adanya stimulus kegiatan yang bersifat keagamaan, diharapkan awak mobil tangki dapat menggali potensi diri berupa akal, ilmu, iman, dan amal,” ungkap Cholid.
Dengan membekali ilmu Alquran, jelas Cholid, diharapkan awak mobil tangki bisa terus mengamalkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan berkeluarga dan pekerjaan sehari-hari. Dia pun merasa bangga karena karyawan menyambut baik kegiatan tersebut. Dengan mengerti ilmu Alquran, Cholid yakin kinerja mereka bisa semakin baik dan berusaha mewujudkan moto zero fatality atau tingkat insiden nol di jalan raya.
PT Pertamina Patra Niaga, menurut Cholid, optimistis ketika kualitas pribadi dan keimanan sumber daya manusia membaik, imbasnya akan menghasilkan kinerja yang nyata dan bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga, perusahaan, maupun masyarakat. Karena itulah, pihaknya mendukung terbentuknya generasi AMT Cinta Quran tersebut.
Cholid menuturkan, awak mobil tangki merupakan mitra PT Pertamina Patra Niaga dalam mendistribusikan bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) kepada masyarakat sebagai penugasan dari PT Pertamina (Persero). Fakta tersebut menunjukkan, mereka berperan sangat strategis bagi perusahaan dan masyarakat.
Pada tahap awal, ungkap Cholid, ada 25 peserta yang mengikuti program tersebut. Mereka secara suka rela mendaftar. Proses belajar diselenggarakan pada Ahad dan Senin. “Karena dua hari itulah mereka memiliki waktu luang karena kebanyakan libur,” tutur Cholid.
Harun Alrasyid, salah satu pengajar dari lembaga Cinta Quran, menyatakan metode yang diterapkan menggunakan in house training yang mengacu pada standar pembelajaran Quran dengan menjaga kaidah-kaidah keilmuan yang sahih.
Sistem belajar interaktif yang memadukan antara kekuatan audio dan visual dengan konsep metode mudah tanpa hafalan dan teori rumit, cepat karena satu hari latihan, fun atau menyenangkan dengan latihan interaktif, ilmiah karena sesuai dengan kaidah ilmu Quran. Peserta dibekali modul belajar, rapor prestasi, pendampingan online usai pelatihan, sertifikat, dan training kit.
Andreas, salah peserta program Cinta Quran, mengaku gembira bisa belajar Alquran. Dia tak merasa malu meski harus memulai dari nol. “Mengapa harus malu sama orang lain? Saya tentu malu sama Allah karena selama ini tak bisa membaca Alquran,” katanya.