REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama memerintah, sejumlah capaian-capaian mentereng direngkuh Sultan Abdul Hamid II, seperti mendirikan universitas, akademi seni rupa, sekolah keuangan dan pertanian. Selain itu, ia membuka banyak sekolah dasar, sekolah menengah atas, sekolah untuk kaum difabel, juga mendirikan Rumah Sakit Sisli Etfal dengan uangnya sendiri. Dia juga memprakarsai pembangunan jembatan di dua tepi selat Bosphorus serta rel kereta api.
Dalam buku catatan pribadi, Sultan Abdul Hamid II menjelaskan tentang pentingnya melakukan gerakan menanamkan kembali nilai ukhuwah Islamiyah di antara kaum Muslimin dunia, baik Cina, India, Arab, Afrika, dan tempat-tempat lain. Sultan Abdul Hamid II menegaskan keyakinannya tentang kemungkinan lahirnya kesatuan dunia Islam.
Ia mengatakan, umat Islam wajib menguatkan ikatan persaudaraan di belahan bumi lain. Satu dan lainnya wajib saling mendekat dan merapat dalam intensitas yang sangat kuat. Tidak ada harapan lagi untuk kebangkitan dan kejayaan di masa depan kecuali dengan persatuan umat Islam.
"Memang waktunya belum datang, tapi dia akan datang. Akan datang suatu hari di mana kaum Muslimin akan bersatu dan mereka akan bersama-sama dalam satu kebangkitan yang serentak. Akan ada seorang yang memimpin umat ini dan mereka akan menghancurkan kekuatan orang-orang kafir, "tulisnya.