Selasa 28 Nov 2017 20:28 WIB

Tinggi Air Sungai Bengawan Solo Diprediksi Naik Malam Ini

Rep: Andrian Saputra/ Red: Karta Raharja Ucu
Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO ---  Ketinggian air Sungai Bengawan Solo diprediksi akan mengalami peningkatan pada Selasa (28/11) malam nanti. Hal tersebut menyusul hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten/Kota se-Solo Raya sejak Selasa (28/11) pagi tadi.

Smart Flood Early Warning System (SMART FEWS) milik Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) mencatat hingga Selasa (28/11) siang, tinggi muka air (TMA) di Bengawan Solo terpantu berada di 79 meter. "TMA-nya 79 dengan siaga level hijau di 82 meter," tutur kepala operasional Smart FEWS LPPM UNS, Muhtar Yunianto kepada Republika.

Sementara Bendungan Colo Sukoharjo telah berada di level merah, yakni 110 meter. Muhtar juga menjelaskan dengan terus meningginya debit air di Wonogiri akan berpengaruh terhadap tinggi muka air sejumlah anak sungai di Solo.

"Kalau debit dari Wonogiri tidak berubah kemungkinan naik, tapi ini masil level normal untuk saat ini, karena masih selisih tiga poin," tuturnya. Melalui Smart FEWS warga terutama yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo mendapatkan informasi terkini terkait ketinggian air.

Sementara itu informasi yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Wonogiri mencatat banjir menyebabkan 15 rumah di Desa Bulurejo dan Desa Kulorejo, Kecamatan Nguntoronadi terendam. Banjir juga membuat terputusnya akses jalan provinsi yang terdapat di Nuntoronadi. Intensitas curah hujan yang tinggi juga membuat air Sungai Pakem di Desa Watuagung Kecamatan Baturetno meluap.

Luapan air sungai pun merambah hingga ke pemukiman warga di Dusun Jatirogo, Desa Balepanjang, Baturetno. Sementara itu di Pracimantoro, banjir merendam puluhanruma di tiga desa yakni Desa Joho, Desa Pracimantoro serta Desa Sambiroto.

Selain banjir, hujan juga membuat sejumlah talud longsor. Di Dusun Pojok, Desa Ngambarsari, Karangtengah misalnya, talud jalan yang longsor menimpa satu rumah milik Sarno di RT 01/05 Ngambangsari. Sedangkan di Kerdu Kepik, Giripurwo talud tebing jalan yang longsor mengakibatkan ruas jalan tertimpa puing longsor. Tanah longsor juga menimpa rumah Supriyono, warga dusun Dawuhan RT 2/RW 8 Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo.

Hujan deras juga membuat beberapa pohon roboh. Di Selogiri pohon tumbang menimpa satu rumah di Desa Pare. Selain itu pohon asam yang tumbang juga sempat menutup akses jalan setempat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement