REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menuturkan, tidak ada pembicaraan khusus dalam jamuan makan malam dari Perdana Menteri Denmark Lars Lokke Rasmussen yang berkunjung ke Indonesia, Selasa (28/11). Jamuan makan malam tersebut diselenggarakan di kediaman duta besar Denmark untuk Republik Indonesia sekitar pukul 19.30 WIB.
Jusuf Kalla mengatakan, jamuan makan malam ini merupakan kunjungan kehormatan pada umumnya. "Ya, biasalah ini kan courtessy call, ya bicara hubungan antara Indonesia dan Denmark," ujar Jusuf Kalla, Selasa (28/11).
Denmark merupakan negara yang tidak terlalu besar dan hanya mempunyai penduduk sekitar 4,7 juta jiwa. Namun, menuru Jusuf Kalla, Denmark memiliki keunggulan dalam bidang teknologi tinggi dan juga pelayaran.
"Denmark negaranya tidak terlalu besar, tapi teknologinya tinggi, pelayarannya kan sangat bagus," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya, Perdana Menteri Rasmussen diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor. Bersama masing-masing menterinya, Presiden Jokowi dan PM Lars membahas peningkatan kerja sama kedua negara yang telah berlangsung selama 67 tahun. Ada sekitar lima topik yang dibahas di dalam pertemuan bilateral tersebut.
Lima topik yang dibahas tersebut antara lain, Indonesia menyambut baik kenaikan signifikan investasi Denmark yaitu sebesar 1.260 persen. Kemudian Indonesia dan Denmark sepakat meningkatkan kerja sama di bidang maritim, lingkungan hidup, dan energi terbarukan.
(Baca Juga: Denmark Tawarkan Teknologi Pengelolaan Sampah)