REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Derasnya intensitas hujan yang melanda sejumlah wilayah di Selatan Jawa disebabkan oleh adanya pergerakan Badai Cempaka. Lewat keterangan tertulis, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) R. Mulyono Rahadi Prabowo menyatakan Siklon Tropis Cempaka memicu hujan lebat di sebagian besar pulau Jawa.
Analisis BMKG, Selasa (28/11) kemarin Siklon Tropis Cempaka berada di posisi 124 kilometer sebelah Tengara Pacitan. Pergerakan badai besar ini menuju ke arah timur laut dengan perkiraan kecepatan 5 knots atau 9 kilometer per jam. Sementara tekanan terendah berada di 999 milibar dengan kekuatan pusaran mencapai 65 kilometer per jam atau setara 35 knots.
"Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih bertahan dalam dua hingga tiga hari ke depan. Masyarakat pesisir Selatan Jawa termasuk Pacitan, Wonogiri, Ponorgo, juga Yogyakarta diminta berhati-hati dampak banjir dan longsor," ujar Mulyono dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (29/11).
Umumnya masa hidup sebuah siklon tropis adalah tujuh hari. Setelah tujuh hari, siklon tropis akan melemah dan punah. Pertama kali Siklon Tropis Cempaka terdeteksi muncul di perairan selatan Jawa Tengah pada Senin (27/11) di sekitar 100 kilometer selatan-tenggara Cilacap.
Badai tersebut kemudian bergerak ke arah timur laut dan memicu hujan deras dan banjir besar di sebagian besar wilayah Pacitan. Badai Cempaka sendiri telah menyebabkan putusnya akses jalan menuju kota Pacitan dan menyebabkan banjir yang terjadi di empat kecamatan yaitu, Kecamatan Ngadirojo, Kebunagung, Pacitan, dan Arjosari. Selain menyebabkan putusnya akses jalan, badai tersebut telah menewaskan 11 korban akibat longsor dan banjir.