REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dana hibah untuk Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) DKI adalah wujud keberpihakannya. Anies merasa heran ketika alokasi anggaran untuk para pendidik PAUD sebesar Rp 40,2 miliar dimasalahkan.
"Ini baru kita mulai diributin, ini mau memberi pendidik-pendidik paling awal dan jalurnya kita coba lewat Himpaudi," kata dia di Balai Kota, Rabu (29/11).
Dia mengatakan, Himpaudi dipilih lantaran organisasi tersebut merupakan kumpulan para pendidik PAUD. Anies meminta hal itu tak perlu diributkan. Sebab, menurutnya, itu sesuatu yang wajar dan sama seperti penyaluran anggaran melalui Persatuan Guru TK Indonesia (PGTKI) untuk guru TK swasta.
Menurutnya, guru PAUD adalah pendidik paling awal bagi anak-anak di luar rumah. Anies menganggap perhatian terhadap mereka selama ini terlalu sedikit. Alokasi Rp 40,2 miliar dinilainya adalah langkah awal sebagai wujud perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan mereka dengan rincian Rp 500 ribu per bulan per guru.
RAPBD DKI Jakarta 2018 final telah disepakati eksekutif dan legislatif. Salah satu nomenklatur yang memunculkan perdebatan dalam pembahasan adalah dana hibah untuk Himpaudi DKI sebesar Rp 40,2 miliar. RAPBD ini akan diparipurnakan di DPRD pada Kamis (30/11).