Rabu 29 Nov 2017 13:46 WIB

Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Penumpang terdampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diberangkatkan ke terminal terdekat menggunakan bus gratis kerja sama pemerintah Provinsi Bali, Perum Damri, dan Organda.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali kembali beroperasi terhitung pukul 15.00 WITA, Rabu (29/11). Hasil rapat komunitas bandara pukul 13.00 WITA menyimpulkan angin bertiup ke arah barat daya yang berarti sebaran abu vulkanis Gunung Agung menjauhi bandara.

"Volcano Observatory Notice for Avition (VONA) juga diturunkan dari merah ke oranye. Terhitung mulai pukul 15.00 WITA Bandara I Gusti Ngurah Rai dibuka," kata Communication & Legal Section Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Rabu (29/11).

Selama dua hari terakhir penutupan, sebanyak 118.539 penumpang gagal diberangkatkan. Mereka berasal dari 888 jadwal penerbangan yang terdiri dari 397 penerbangan rute internasional dan 491 penerbangan rute domestik.

Buka tutup bandara menggunakan empat laporan dari Pusat Informasi Semburan Abu Vulkanis (VAAC) Darwin, BMKG, laporan pilot (pilot report), dan hasil identifikasi abu vulkanis di kawasan bandara melalui paper test. General Manager Air Navigasi Denpasar, Eko Setiawan mengatakan ada tiga alasan penutupan bandara yang berlaku umum di seluruh Indonesia.

Pertama, jika ada keretakan landasan karena bencana alam, seperti gempa bumi. Kedua, jika ditemukan abu vulkanik di bandara dan sekitarnya. Ketiga, jika area pendaratan pesawat tertutup berdasarkan laporan pilot. "Arah angin sifatnya dinamis. Jika abu mengarah ke area yang diplotkan, baru kami merekomendasikan penutupan bandara," katanya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sejak pukul 00.00-12.00 WITA hari ini terjadi tiga kali gempa tektonik jauh berdurasi 50 hingga 70 detik, 11 kali gempa vulkanik dangkal berdurasi 10 hingga 17 detik, dan enam kali gempa vulkanik dalam berdurasi 10 hingga 20 detik. Tremor menerus (mikrotermor) terekam dengan amplitudo satu hingga dua milimeter.

Tingkat aktivitas Gunung Agung masih di level empat atau awas. Asap kawah kelabu dengan intensitas tebal dan bertekanan tinggi keluar 1.500 hingga 2.000 meter di atas puncak kawah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement