Rabu 29 Nov 2017 15:30 WIB

PLN Bangun Tower Darurat di Selatan Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Tower PLN (Ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Tower PLN (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Perusahaan Listrik Negara merespons cepat robohnya tower transmisi PLN 150 Kv di Cijarian Bojonggaling, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, dengan membangun tower emergency untuk menormalkan pasokan listrik di Sukabumi dan daerah tetangga seperti Bogor dan Cianjur.

"Pembangunan tower emergency ini untuk mengatasi kondisi darurat sambil menunggu tower yang baru dibangun," ujar Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sukabumi Putu Eka Astawa kepada wartawan, Rabu (29/11).

Ia berharap dengan kecepatan di lapangan membangun tower emergency, maka suplai daya dari PLTU Palabuhanratu bisa segera dinormalkan.

Menurut Putu, sambil menunggu pembangunan tower darurat, maka dengan berat hati PLN tidak bisa melayani secara penuh kebutuhan daya masyarakat di sejumlah titik. Misalnya jika ada pemadaman bergilir dan akan melaporkan kondisi di lapangan baik perbaikan maupun pemadaman.

Upaya pembangunan tower darurat ini, terang Putu, memerlukan waktu sekitar satu hingga dua minggu. Tantangannya, lokasi tower berada di perbukitan dan kondisi tanah yang labil.

Intinya ungkap Putu, sesuai dengan SOP, maka ketika terjadi tower PLN roboh, maka akan dikirim tower emergency ke lokasi dan selanjutnya menentukan titik dimana dibangun.

"Ketika tower darurat selesai maka suplai PLTU bisa tersalurkan," ujarnya.

Sebelumnya, pada Selasa (28/11) sekitar pukul 04.00 WIB, tower 150 Kv roboh di Cijarian Bojonggaling, Palabuhanratu roboh. Tower yang roboh memasok listrik dari Palabuhanratu sebesar 250 megawatt.  

Peristiwa ini praktis menyebabkan daya listrik dari PLTU Palabuhanratu tidak bisa disalurkan. Khususnya suplai listrik di Palabuhanratu, Cibadak, hingga daerah tetangga seperti Bogor dan Cianjur.

Selepas kejadian ungkap Putu, petugas di lapangan langsung melakukan penanganan tower yang roboh dan melihat kelayakan tower PLN lainnya di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement