Rabu 29 Nov 2017 15:53 WIB

Jenazah Bondan Winarno Tiba di Rumah Duka

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Andi Nur Aminah
Eliseo Winarno, putra kedua Bondan Winarno memberikan keterangan kepada wartawan di rumah duka, Jalan Bangsawan, Sentul, Bogor, Rabu (29/11)
Foto: Hartifiany Praisra/Republika
Eliseo Winarno, putra kedua Bondan Winarno memberikan keterangan kepada wartawan di rumah duka, Jalan Bangsawan, Sentul, Bogor, Rabu (29/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah pakar kuliner Bondan Winarno, tiba di Jalan Bangsawan Raya, Sentul, Bogor Rabu (29/11). Jenazah tiba dari Rumah Sakit Harapan Jaya, Jakarta bersama rombongan keluarga dan iringan beberapa mobil.

Anak kedua Bondan Winarno, Eliseo Winarno mengatakan jenazah akan dikremasi. "Permintaannya sejak dulu dengan istri memang ingin dikremasi. Namun ini masih dalam rembuk keluarga," kata pria yang biasa disapa Seo pada pers.

Seo menuturkan kondisi terakhir ayahnya dalam keadaan baik. Pria yang pernah berkarir sebagai jurnalis ini meninggal karena komplikasi. "Beliau dirawat selama tiga minggu di RS Harapan Jaya, namun masuk ICU karena medical coma," lanjutnya.

Bondan di mata keluarga adalah sosok ayah yang disiplin dan kuat. Ayah dari tiga anak ini sebelumnya sempat dirawat di Malaysia hingga akhirnya dipindahkan ke Indonesia. "Dia menulis sendiri keadaan kondisinya (di media sosial), justru dokter di Indonesia yang mendapat penyebab pasti sakit beliau," lanjut Seo.

Penjagaan di rumah duka diperketat atas permintaan keluarga. Karangan bunga tiba dari kolega pria yang khas dengan slogan 'maknyuss' nya ini. Beberapa pelayat telah hadir di rumah duka, di antaranya pakar kuliner William Wongso dan rekan di Kopi Tiam, Arifin. "Beliau orang yang tegas dan sosok guru bagi saya," kata Arifin yang pernah menjabat menjadi Head Officer di Kopi Tiam. Bondan Winarno meninggal di usia 67 tahun karena penyakit jantung yang dideritanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement