REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga Selasa (28/11) sore, sebanyak 11 orang tercatat sebagai korban meninggal dunia terdiri dari sembilan orang tertimbun tanah longsor dan dua orang hanyut terbawa banjir akibat bencana longsor dan banjir di Kecamatan Pacintan. Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui tim Disaster Management Center (DMC), memberangkatkan tim relawan.
Tim melalui jalur darat, dengan konsentrasi respons bencana banjir dan longsor di kawasan Pacitan, Yogyakarta dan sekitarnya. Harapannya dapat dengan cepat membantu kebutuhan mendesak masyarakat terdampak, termasuk proses evakuasi.
"Malam ini, tim sudah mempersiapkan perbekalan dan ready untuk diberangkatkan ke titik-titik bencana. Target utama dari tim darat yang bergerak malam ini adalah merespon kawasan Pacitan dan sekitarnya yang terdampak. Harapannya bencana tidak meluas dan tim darat dapat bergerak membantu bencana erupsi di Bali," ungkap Direktur Disaster Management Center Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah, berdasarkan keterangan tulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Rabu (29/11).
Diperkirakan siklon tropis Cempaka akan bergerak menjauhi wilayah Indonesia pada Rabu (29/11). Namun masih memberikan dampak hujan deras dan gelombang tinggi di wilayah Jawa dan Bali. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, longsor dan puting beliung.
"Mari, semua siap siaga menghadapi fenomena yang ada. Terpenting juga doa dan bantuan untuk saudara sesama yang menjadi korban terdampak bencana," ucapnya.