Kamis 30 Nov 2017 01:11 WIB

Mayoritas Titik Banjir Yogyakarta di Gunung Kidul

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ani Nursalikah
Warga menyeberang genangan banjir rob di kawasan pantai Somandeng, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga menyeberang genangan banjir rob di kawasan pantai Somandeng, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa hari terakhir hujan melanda beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tingginya intensitas hujan dan lamanya durasi pun membuat beberapa wilayah tergenang banjir.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Krido Suprayitno mengatakan dampak dari cuaca ekstrem siklon tropis Cempaka adalah hujan deras yang mengakibatkan beberapa titik di DIY mengalami banjir. Akibat cuaca ekstrem tersebut, Kabupaten Gunung Kidul menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya.

"Dari rekap data per Selasa (28/11) sore, tercatat 29 titik banjir di seluruh DIY," ujarnya pada Rabu (29/11).

Dari total 29 titik lokasi banjir, paling banyak terdapat di wilayah Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan data BPBD DIY, terdapat 20 titik lokasi banjir tersebar di wilayah Kabupaten Gunung Kidul.

"Dari 29 titik, 20 diantaranya justru ada di Gunung Kidul, sembilan titik lainnya tersebar di kota, Sleman, Bantul, dan Kulon Progo," kata dia.

Artinya, lanjut Krido, fenomena cuaca ekstrem akibat siklon tropis Cempaka berdampak langsung di Gunung Kidul. Krido menjelaskan, titik lokasi banjir di Gunung Kidul terbanyak se-DIY karena volume curah hujan yang turun lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.

Menurut dia, curah hujan di Gunung Kidul lebih dari 200 milimeter per hari. Tingginya curah hujan itupun kemudian menimbulkan genangan di beberapa titik yang berbentuk cekungan.

Selain itu, curah hujan yang tinggi di Gunung Kidul juga menyebabkan debit air di sungai mengalami peningkatan sehingga beberapa sungai meluap dan menyebabkan banjir. Terdapat beberapa sungai di Gunung Kidul yang meluap.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement