REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) menyiapkan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai area evakuasi atas musibah bencana alam meletusnya Gunung Agung.
"Posko Evakuasi sudah kami bangun di Pelabuhan Benoa, Bali," kata Direktur Utama PT Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, Pelabuhan Benoa adalah satu-satunya akses untuk keluar dari Pulau Bali ketika Bandar Udara setempat terpaksa ditutup saat terdampak letusan Gunung Agung. "Jika itu terjadi, kami sudah siap mengevakuasi para wisatawan mancanegara untuk keluar dari Pulau Bali melalui Pelabuhan Benoa," ujarnya.
Dia memastikan angkutan kapal laut tidak terdampak oleh letusan Gunung Agung. "Kami hanya melayani angkutan kapal niaga ke Pulau Bali. Kalau kapal angkutan penumpang yang menuju ke Pulau Bali selama ini ditangani PT ASDP," ucapnya.
Mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia yang akrab disapa Ari Askhara itu memastikan angkutan kapal niaga ke Pulau Bali selama aktivitas erupsi Gunung Agung, yang telah berlangsung sejak beberapa hari lalu, lancar-lancar saja.
Hanya saja, dia menambahkan, ada satu kapal pesiar yang rencananya sandar di Pelabuhan Benoa pada 13 Desember mendatang terpaksa memindahkan tujuannya dan akan sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
"Ada 'Cruise Ship' atau kapal pesiar yang telah menjadwalkan sandar di Pelabuhan Benoa pada 13 Desember. Namun setelah mendapat kabar Gunung Agung di Bali sedang erupsi, kemudian mengonfirmasi tetap akan datang, hanya saja akan sandar di Pelabuhan Banyuwangi," katanya.
PT Pelindo III telah mendapat data kapal pesiar tersebut bernama "Genting Dream" mengangkut sekitar 4.700 wisatawan. "Saya rasa erupsi Gunung Agung tidak berdampak pada kedatangan wisatawan mancanegara yang melalui kapal pesiar. Karena Indonesia memiliki banyak tempat tujuan wisata selain Bali," ucapnya.