Kamis 30 Nov 2017 10:30 WIB

Populasi Muslim Eropa Tumbuh Pesat Meski Imigrasi Dihentikan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Agus Yulianto
Muslim Tatar di Eropa.
Foto: Reuters
Muslim Tatar di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Muslim bisa memenuhi lebih dari 11 persen populasi Eropa dalam beberapa dekade mendatang. Pesatnya pertumbuhan Muslim akan terus terjadi bahkan jika imigrasi ke Eropa telah dihentikan.

Informasi tersebut disampaikan Pew Research Center dalam sebuah penelitian berjudul "Pertumbuhan Populasi Muslim di Eropa" pada Kamis (30/11). Kelompok think tank berbasis di AS ini mengeluarkan tiga proyeksi berdasarkan skenario migrasi yang berbeda, yaitu tanpa kedatangan imigran, arus imigran sedang, dan arus imigran tinggi.

Laporan ini menunjukkan, bahkan jika semua arus migrasi ke Eropa dihentikan, populasi Muslim di 28 negara anggota Uni Eropa, ditambah Norwegia dan Swiss, akan meningkat menjadi 7,4 persen dari 4,9 persen pada 2016.

Laporan itu juga menyatakan, jika arus imigrasi ke Eropa terjadi dalam jumlah sedang, populasi Muslim akan meningkat dua kali lipat menjadi 11,2 persen pada 2050. Sementara, jika arus imigrasi ke Eropa cukup tinggi, maka jumlah Muslim akan meningkat menjadi 14 persen.

Meski demikian, jumlah itu masih jauh lebih kecil daripada populasi umat Kristen dan masyarakat tanpa agama di Eropa. Saat ini arus pengungsi sudah mulai menurun sejalan dengan upaya Uni Eropa untuk mengekang pendatang.

Eropa tercatat telah menerima lebih dari satu juta migran dan pengungsi pada 2015. Sebagian besar dari mereka datang dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim dan beberapa partai politik sayap kanan di Eropa telah menaikkan retorika anti-Muslim.

Pew Research Center yang juga mempertimbangkan data dari pemerintah dan data penelitian lainnya, menjelaskan pertumbuhan Muslim disebabkan oleh tingkat kesuburan umat Islam yang lebih tinggi. Rata-rata Muslim Eropa berusia 13 tahun lebih muda dari non-Muslim.

Jika arus pendatang telah berhenti sama sekali, Prancis masih akan tetap memiliki komunitas Muslim terbesar di Eropa. Saat ini Prancis telah menjadi rumah bagi sekitar 5,7 juta Muslim (8,8 persen) pada 2016.

Laporan tersebut juga menyoroti peran migrasi dalam membendung penurunan populasi di Eropa. Dengan tidak adanya migran, populasi di Eropa diproyeksikan menyusut dari 521 juta orang pada 2016 menjadi 482 juta orang pada 2050.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement