REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyebut kecelakaan Setya Novanto di Jalan Permata Hijau bukan hasil rekayasa. Namun, masih ada misteri yang belum terkuak yakni salah satunya pengendara sedan hitam.
Mobil sedan hitam yang diduga datang dan membawa Setya Novanto ke RS Medika Permata Hijau saat kecelakaan, hingga kini belum diketahui siapa pengendaranya. Polisi akan mendalami saksi-saksi untuk mencari tahu pengendara mobil ini.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, pihaknya masih menanyakan kepada saksi-saksi bagaimana bisa memberikan keterangan ada sedan yang menjemput.
"Nah itu yang ingin kita cari, ada nggak yang memberikan informasi soal siapa yang antar. Makanya kita mau tanya juga saksi-saksi, untuk tambahan ini gimana nih bisa memberikan informasi," ujar Halim saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (30/11).
Menurut dia, polisi telah memeriksa delapan saksi tetapi belum ada yang dapat memberikan keterangan siapa orang di balik sedan itu.
"Ada delapan saksi diperiksa, mereka yang mengetahui, melihat, dan merasakan terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut. Mereka ada satpam, ada juga ajudan yang terlibat kecelakaan, ada juga saksi korban," kata Halim.
Tersangka kasus korupsi KTP-el Setya Novanto yang sempat dilarikan ke rumah sakit, juga tidak mengetahui siapa yang membawanya lantaran ia sedang dalam tidak sadarkan diri. Gelar perkara juga akan kembali dilakukan pekan depan terkait kecelakaan tersebut.
Kepolisian memastikan kecelakaan ini bukanlah rekayasa. Artinya, berdasarkan hasil pemeriksaan kepada saksi dan tersangka, kemudian olah TKP, serta hasil visum, kepolisian menyatakan kecelakaan itu adalah benar karena lepas kontrol dari pengemudi. "Ya tidak ada unsur rekayasa, berdasarkan hasil pemeriksaan kita semua," kata Halim.
Sebelumnya, tersangka kasus korupsi KTP-el Setnov mengalami kecelakaan tunggal saat hendak menghadiri acara Prime Time Metro TV. Kecelakaan mobil Fortuner dengan Nopol B 1732 ZLO itu terjadi di Jalan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Barat.
Mobil itu ditumpangi oleh Setnov, ajudannya, dan sopir yang juga wartawan Metro TV Hilman Mattauch. Sopir juga menjadi tersangka dalam kecelakaan tersebut, karena diduga lalai mengendarai mobil. Sebelum kecelakaan terjadi, Setnov tidak berada di rumah saat penjemputan paksa oleh KPK terkait kasus korupsi KTP-el.