Kamis 30 Nov 2017 20:29 WIB

Gelombang Pasang Palabuhanratu Rusak Rumah dan Warung

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Budi Raharjo
Gelombang pasang air laut menerjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi terutama di Palabuhanratu sejak Kamis (30/11) hingga Jumat (1/12). Foto istimewa Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi.
Foto: Riga Nurul Iman
Gelombang pasang air laut menerjang pantai selatan Kabupaten Sukabumi terutama di Palabuhanratu sejak Kamis (30/11) hingga Jumat (1/12). Foto istimewa Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Peristiwa gelombang pasang yang disertai hujan angin di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan menyebabkan kerusakan rumah dan warung di pinggiran pantai. Hingga kini proses pendataan akibat dampak bencana tersebut masih dilakukan petugas di lapangan.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, gelombang pasang tersebut melanda pesisir selatan Sukabumi sejak Kamis (30/11) sore. Bencana ini misalnya melanda Kampung Cipatuguran RT 05 RW 20, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Di tempat tersebut dilaporkan ada sebanyak empat unit rumah yang mengalami rusak berat dan 17 unit rusak ringan.

Titik lainnya yakni di Kampung Cemara Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu. Di tempat itu dikabarkan ada sebanyak empat rumah rusak berat dan enam unit lainnya rusak ringan. Gelombang pasang juga dilaporkan merusak sjeumlah warung yang berada di pinggiran Pantai Citepus, Palabuhanratu.

 

Koordinator Pos Sar Basarnas Sukabumi, Aulia Sholihanto kepada wartawan mengatakan, peristiwa gelombang pasang air laut ini harus diwaspadai penduduk di sekitar pantai. Kami minta warga menjauhi zona bahaya terkena gelombang pasang, terang dia kepada wartawan.

Menurut Aulia, masyarakat juga diminta untuk mencari lokasi yang aman untuk sementara waktu. Selain itu lanjut dia para nelayan diminta untuk sementara tidak melaut supaya menjaga keselamatan mereka. Pasalnya kata dia cuaca buruk di tengah lautan dinilai kurang mendukung bagi nelayan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Maman Suherman menambahkan, sebagian masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dan rawan terkena gelombang pasang telah dievakuasi. Masyarakat sudah di evakuasi ke SMK sebanyak 8 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 24 jiwa, imbuh dia.

BPBD lanjut Maman, siap memberikan bantuan kebutuhan dasar bagi warga tersebut. Di samping itu petugas BPBD dan relawan penanggulangan bencana disiagakan di lokasi bencana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement