Kamis 30 Nov 2017 20:55 WIB

Gelombang Tinggi, Penyeberangan Bakauheni-Merak Ditutup

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
Pelabuhan Merak, Banten. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelabuhan Merak, Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menutup sementara Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni (Lampung) Merak (Banten) karena gelombang laut tinggi mencapai enam meter. Penutupan tersebut guna menjaga faktor keselamatan kapal dan penumpang, karena cuaca masih ekstrem di laut hingga Kamis (30/11) malam.

Penutupan pelabuhan terjadi pada Kamis (30/11) pukul 17.45 WIB karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi perairan Selat Sunda, yang diperkirakan mengganggu laju kapal feri roll on roll off (roro). Sejumlah kapal fery tidak diperkenankan beroperasi karena kondisi tidak memungkinkan melawan angin kencang.

"Untuk keselamatan maka pelabuhan Bakauheni-Merak ditutup sementara sampai cuaca normal kembali," kata Manajer Operasional PT ASDP Bakauheni Sugeng Purwono kepada Republika.co.id, Kamis (30/11) malam.

Menurut Sugeng, belum diketahui batas waktu penutupan pelabuhan karena masih melihat cuaca angin kencang di laut. "Ini belum tahu, menunggu yang Maha Kuasa, kita berharap bisa normal kembali," ujarnya.

Hingga Kamis malam, ia mengatakan, kondisi gelombang masih tinggi berkisar 3-4 meter. Sebelumnya, pada petang hari gelombang mencapai enam meter, yang mengkhawatirkan dapat mengganggu operasional kapal feri di laut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement