Jumat 01 Dec 2017 06:40 WIB

300 Jenis Burung Huni Taman Nasional Way Kambas

 Pengunjung memotret koleksi burung elang bondol di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Jumat (8/7).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pengunjung memotret koleksi burung elang bondol di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Jumat (8/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur hidup alami sekitar 300 satwa burung beragam jenis.

"Ada sekitar 300 satwa burung dengan berbagai jenis hidup di Taman Nasional Way Kambas," kata Subakir, Kepala Balai TNWK, di Lampung Timur, Jumat (1/12).

Ia menyebutkan beberapa di antaranya seperti burung elang, jenis elang brondol dan elang tikus. Kemudian, burung rangkok, bangau tongtong dan masih banyak lagi burung jenis dilindungi.

Menurut mantan Kepala Balai KSDA Lampung itu, banyak satwa burung di TNWK menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi wisatawan asing yang ingin mengamati langsung satwa burung tersebut. "Taman Nasional Way Kambas memang menyiapkan paket wisata pengamatan burung atau birdwatching yang disiapkan bagi wisatawan ingin mengamati satwa  burung Way Kambas," ujarnya lagi.

Hariyono, pemandu wisata di Eco Lodge TNWK mengatakan wisata birdwatching di TNWK paling disukai wisatawan asing. "Wisatawan asing paling suka melihat berbagai jenis burung di TNWK, sedangkan wisatawan dalam negeri masih sedikit," kata Hariyono yang mengaku sudah tujuh tahun memandu para wisatawan mengamati satwa burung di hutan TNWK.

Menurutnya, beberapa alasan wisatawan asing menyukai untuk mengamati burung TNWK karena banyak jenisnya, kemudian akses masuk ke hutan ini mudah karena topografi hutan yang datar, tidak bergunung, sehingga memudahkan wisatawan menjelajahi hutan TNWK. "Peluang untuk menemukan burung-burung ini menjadi lebih besar," ujarnya.

Hutan TNWK, menurutnya lagi, hidup alami satu spesies burung jenis mentok rimba yang terancam punah, dan keberadaannya hanya bisa ditemukan di TNWK dan di negara India. Namun sayang mentok rimba ini jumlahnya semakin sedikit.

Ia menyatakan pula potensi wisata pengamatan burung di TNWK sangat besar untuk dijual ke wisatasan asing namun sayang sampai saat ini belum tergarap maksimal.

TNWK juga memiliki lima mamalia besar yang menjadi satwa kunci dan tidak setiap taman nasional memiliknya, yakni harimau, badak, gajah, beruang, dan tapir.

Taman nasional ini juga menyimpan fauna langka dan dilindungi untuk pelestariannya, seperti rusa, kijang, beruang madu, dan hewan primata seperti lutung, owa dan siamang, serta satwa reptil seperti buaya dan ular.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement