REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapuskersin TNI Laksma TNI Tatit Eko Witjaksono menyebutkan, studi strategis luar negeri akan memberikan banyak keuntungan. Terutama dalam menciptakan serta mempromosikan hubungan interpersonal dan militer angkatan bersenjata antarnegara.
"Kita dapat bertukar informasi mengenai ruang lingkup struktur dan tugas angkatan bersenjata kedua negara serta bertukar pandangan mengenai peningkatan kerja sama kedua angkatan bersenjata," ungkap Eko dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Kamis (30/11).
Hal tersebut ia katakan saat mendapatkan kunjungan dari Perwira Sesko Joint Forces Military University Republik of Korea yang dipimpin oleh Rear Admiral (L) Han Dongjin. Mereka melaksanakan Studi Strategis Luar Negeri di Indonesia, salah satunya dengan mengunjungi Markas Besar TNI.
Dalam pertemuan tersebut, Eko mengatakan, selama ini Indonesia dan Korea memiliki hubungan kerja sama yang baik. Khususnya dalam bidang pertahanan dan militer yang telah berlangsung lama termasuk bidang pendidikan. Pada kesempatan itu Eko juga menyampaikan, kemajuan kerja sama militer dan pertahanan kedua negara dapat dilihat dari pertukaran kunjungan perwira kedua negara. Termasuk di antaranya pertukaran personel untuk bergabung dalam pendidikan, pelatihan, dan pengenalan sistem utama senjata dari kedua negara.
"Kunjungan Rear Admiral (L) Han Dongjin beserta rombongan merupakan salah satu kehormatan besar bagi TNI. Diharapkan dapat mempererat kerja sama militer kedua negara," kata Eko.
Sementara itu, Rear Admiral (L) Han Dongjin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang telah diberikan. Ia menyebutkan, hubungan kedua negara yang sudah berjalan dengan baik selama ini dapat terus diperkuat untuk kedepannya.