REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, mengklaim trend konsumsi ikan masyarakat di wilayah ini meningkat. Awalnya, target konsumsi ikan hanya 26 kilogram per kapita per tahun. Akan tetapi, berdasarkan survei selama 2017 ini, grafiknya naik menjadi 27 kilogram per kapita.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Abuh Buchori, mengatakan, tren kenaikan konsumsi ikan ini terlihat sejak 2016 sampai sekarang. Peningkatan konsumsi ini, terjadi di seluruh wilayah. Terutama, masyarakat perkotaan. "Indikator kenaikannya, yaitu kesadaran masyarakat akan pentingnya ikan meningkat," ujar Abuh, kepada Republika.co.id, Jumat (1/12).
Dia sangat mengapresiasi dengan tren kenaikan konsumsi ikan ini. Apalagi, selain daerah yang terkenal dengan pertaniannya, Karawang juga merupakan wilayah pesisir. Dengan panjang garis pantai mencapai 84 kilometer. Tentunya, ketersediaan ikan dari sektor kelautan saja sudah melimpah.
Bahkan, bila merujuk pada kebiasaan konsumsi ikan masyarakat pesisir jelas sudah sangat tinggi dan melampaui target nasional. Di Karawang, masarakat pesisir pantai bisa mengonsumsi ikan antara 150 hingga 160 kilogram per kapita per tahun.
Karena, dalam sehari minimalnya mereka konsumsi ikan 0,5 kilogram per kapita. "Kalau masyarakat pesisirnya jangan tanya. Konsumsi ikannya pasti tinggi," ujar Abuh.
Dengan tingginya tren konsumsi ikan ini, lanjut dia, mendorong peningkatan pengolahan ikan. Saat ini saja, sudah ada 1.500 pelaku usaha pengolahan ikan. Salah satunya di wilayah Cicinde, Kecamatan Banyusari. Tak hanya itu, ada 4.500 warga lainnya yang juga mengolah ikan tapi dalam partai kecil.
Dengan banyaknya pelaku usaha pengolahan ikan ini, lanjut Abuh, maka kebutuhan akan ikan segar cukup tinggi. Setiap harinya mencapai 60 hingga 80 ton. Sedangkan produksi ikan tangkap 8.500 ton per tahun. Untuk produksi ikan budidaya mencapai 40 ribu ton per tahun. "Ini merupkan tren yang positif," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, mengatakan, pihaknya mendorong untuk terus menyosialisasikan program gemar makan ikan. Terutama bagi masyarakat perkotaan. Pasalnya, ikan ini merupakan sumber bahan pangan dengan kandungan gizi yang tinggi. Seperti, protein dan omega 3. "Di negara-negara maju seperti Jepang, Korea, Cina, ikan merupakan bahan pangan utama. Karena itu, masyarakatnya cerdas-cerdas," ujar Cellica.
"Karenanya, Karawang harus seperti negara maju. Supaya, masyarakatnya bisa pintar-pintar. Dengan IQ yang tinggi, maka masyarakat Karawang punya posisi tawar di sektor manapun. Apalagi, hasil produksi ikan baik tangkap maupun budidaya cukup tinggi. Sehingga, stok ikan di wilayah ini cukup melimpah," katanya.