Jumat 01 Dec 2017 14:02 WIB

Badai Dahlia, Hanya Enam Kapal Fery Beroperasi di Bakauheni

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Sumatera antri hingga keluar area pelabuhan setelah layanan penyeberangan Merak-Bakauheni ditutup sementara di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (30/11).   Pihak Syah Bandar bersama PT ASDP terpaksa menutup sementara layanan penyeberangan ferry dari Merak ke Sumatera mulai Kamis pukul 17.45 WIB hingga waktu yang belum ditentukan
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Sejumlah kendaraan yang akan menyeberang ke Sumatera antri hingga keluar area pelabuhan setelah layanan penyeberangan Merak-Bakauheni ditutup sementara di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (30/11). Pihak Syah Bandar bersama PT ASDP terpaksa menutup sementara layanan penyeberangan ferry dari Merak ke Sumatera mulai Kamis pukul 17.45 WIB hingga waktu yang belum ditentukan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badai Siklon Dahlia masih menyelimuti Perairan Selat Sunda sejak Kamis petang hingga Jumat (1/12) pukul 9.30 WIB. Meski pelabuhan penyeberangan sudah dibuka kembali setelah tutup sembilan jam, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) hanya mengoperasikan enam kapal fery (roll on roll off roro).

"Baru enam kapal yang beroperasi di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni," kata Manajer Operasional PT ASDP Cabang Bakauheni Sugeng Purwono kepada Republika di Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (1/12).

Ia mengatakan untuk sementara kapal fery yang beroperasi masih dibatasi karena kondisi cuaca belum begitu normal, karena angin kencang dan gelombang masih belum menentuk di Perairan Selat Sunda. Sedangkan dermaga yang beroperasi dari enam dermaga hanya satu yakni Dermaga III.

Menurut dia, enam kapal ferry tersebut berkapasitas besar dengan bobot lambung 10 ribu Gross Ton. Diharapkan, kapal-kapal roro besar dapat mengangkut kendaraan yang menumpuk di pelabuhan sejak Kamis petang hingga Jumat dini hari.

Pelabuhan Bakauheni (Lampung) dan Merak (Banten) resmi ditutup sejak Kamis (30/11) pukul 18.00 WIB, dan dibuka kembali sembilan setelahnya yakni Jumat (1/12) pukul 3.00 WIB. Penutupan karena badai Siklon Dahlia yang menggempur pesisir barat dan selatan sumatra, yakni Bengkulu, Lampung, dan Banten.

Biasanya, dalam kondisi cuaca normal di Perairan Selat Sunda, PT ASDP mengoperasikan kapal roro berkisar 18 hingga 22 unit kapal, bergantung kondisi hari kerja dan libur, atau akhir pekan. Sedangkan lama bongkar muat kapal di dermaga berkisar 30 menit sampai 45 menit.

Untuk kondisi Siklon Dahlia saat ini, PT ASDP tak mengizinkan semua kapal roro beroperasi. Hanya kapal roro yang berlambung dan berkapasitas besar yang beroperasi, yakni enam unit kapal. "Secara berangsur akan ditambah, melihat kondisi cuaca (Jumat) siang ini," ujar Sugeng.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement