REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Nelayan di pantai Pangandaran, Jawa Barat merasa was-was dengan badai cempaka yang menghantam Laut Jawa. Akibatnya, mereka menunda melaut diperkirakan hingga Senin pekan depan.
Ketua Rukun Nelayan Kabupaten Pangandaran, Enang menyebut jumlah nelayan yang melaut terus berkurang sejak awal pekan ini karena khawatir cuaca buruk. Nelayan berhenti beroperasi total sejak Kamis (30/11). Adapun pada Jumat (1/12) ini, nelayan tak beraktivitas karena tanggal merah.
"Kebetulan kalau hari ini memang libur, tidak melaut. Tidak melaut total dari Kamis, mungkin baru mau melaut Senin depan lagi menunggu ombaknya tenang lagi sambil mantau situasi cuaca," katanya pada Republika.co.id, Jumat.
Ia menyebut ketinggian ombak mencapai 3 sampai 4 meter sebagai dampak badai. Hantam angin pun terasa sangat kencang hingga perahu nelayan yang terparkir di pantai menjadi korban.
"Wah perahu yang diparkir di pantai pada rusak ketika pagi-pagi dicek tadi, entah berapa yang rusak masih dihitung karena angin besar," ujarnya.
Ia berharap cuaca buruk dapat mereda dalam waktu dekat ini. Sebab, nelayan amat menggantungkan penghasilan dari kegiatan melaut. Tanpa melaut, nelayan tak dapat ikan yang dampaknya dapur di rumah pun urung mengebul.
"Penghasilan nelayan terhambat akibat ini, akhirnya paling nyari sampingan seadanya saja," ucapnya.