REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Masyarakat di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pekalongan, sejak beberapa waktu terakhir mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji. Kelangkaan ini antara lain terjadi di wilyah Kecamatan Kedungwuni, Bojong, Buaran, Wiradesa dan Wonopringgo. "Saya mendapat informasi, masyarakat di wilayah tersebut saat ini mengalami kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg," jelas Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, Jumat (1/12).
Sementara berdasarkan penjelasan dari Hiswana Migas, bupati juga mendapat penjelasan bahwa kelangkaan elpiji 3 kg di wilayah tersebut terjadi karena banyak kalangan industri yang menggunakan elpiji bersubsidi tersebut. "Wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan elpiji 3 kg, selama ini memang dikenal sebagai kawasan industri UMKM," katanya.
Antara lain, industri garmen berupa pembuatan jeans dan juga industri batik. "Belum lagi ditambah banyaknya usaha restoran atau orang-orang mampu yang diperkirakan menggunakan gas elpiji 3 kg," katanya.
Terkait kondisi tersebut, Bupati mengaku pihaknya akan berupaya mengatasi kelangkaan tersebut. Kepada kalangan industri, dunia usaha dan masyarakat mampu, diimbau tidak lagi menggunakan gas elpiji 3 kg. Cara yang akan ditempuh, antara lain dengan melakukan sosialisasi pada pihak pangkalan elpiji, untuk tidak menjual elpiji 3 kg pada mereka yang tidak berhak.
Namun untuk mengatasi kelangkaan yang saat ini sedang dihadapi masyarakat, dia akan melakukan koodinasi dengan pihak Pertamina Tegal untuk segera menambah pasokan elpiji 3 kg. "Kasihan masyarakat miskin, kalau kelangkaan elpiji 3 kg ini berlangsung terlalu lama," jelasnya.