Jumat 01 Dec 2017 19:12 WIB

Perjalanan Kereta di Semarang Terganggu Akibat Banjir

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Karta Raharja Ucu
 Petugas PT KAI berjalan melewati genangan air yang membanjiri Stasiun Tawang Semarang, Kamis (23/1).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Petugas PT KAI berjalan melewati genangan air yang membanjiri Stasiun Tawang Semarang, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Banjir dan rob yang menggenangi wilayah pesisir Kota Semarang, sempat mengganggu perjalanan kereta api mulai dari Stasiun Semarang Tawang hingga Stasiun Alastua, di Kecamatan Genuk, Kota Semarang, pada Jumat (1/12). Informasi yang dirilis PT KAI Daop 4 emarang menyampaikan, pada Jumat pukul 09.20 WIB jalur hulu dan hilir kilometer(KM) 2+8/9 ketinggian genangan air masih mencapai 13 sentimeter.

Di KM3+9/4+2 jalur hulu dan Hilir ketinggian airmencapai 2,5 sentimeter dan di KM 2+5/6 jalur hulu, ketinggian air mencapai 12 sentimeter. Dampak dari genangan banjir dan rob ini, sejumlah perjalanan kereta api tertahan.

"Antara lain KA 74 (Harina) relasi Bandung, Semarang Tawang, Surabaya Pasar Turi yang mengangkut 428 penumpang mengalami keterlambatan tiga jam," ungkap Manajer Humas PT KAI Daop 4, EdyKuswoyo.

Selain itu, jelasnya, KA 162 a, (Ambarawa Ekspres), relasi Semarang Tawang ke Surabaya Pasar Turi, yang mengangkut 636 penumpang mengalami keterlambatan hingga 2 jam. Sedangkan KA 246 (Kedungsepur), relasi Semarang Tawang ke Ngerombo, dengan penumpang 206 mengalami keterlambatan 65 menit.

Agar penumpang rangkaian KRD ini bisamelanjutkan perjalanan, maka harus melakukan Operstapen (mengalihkan), bolak balik mengantarkan Penumpang ke stasiun Alastua. Penumpang KA Harina, dinaikan denganRangkaian KRD sampai di stasiun Alastua. Selanjutnya di Stasiun Alastua sdh adaRangkaian KA yang Siap mengantarkan Penumpang Harina sampai ke stasiun tujuan.

"Atas keterlambataan perjalanan sejumlahragkaian kereta api ini, PT KAI Daop 4 Semarang menyampaikan permohonan maaf," ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement