REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga ahli waris korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Ia juga memberikan santunan kematian kepada mereka.
Kepada ahli waris korban meninggal, Khofifah mengatakan, mereka diberikan masing-masing Rp 15 juta beserta paket sembako. Total santunan yang diberikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) kepada ahli waris korban meninggal itu berjumlah Rp 300 juta.
"Karena baru 10 jenazah yang ditemukan, maka santunan kematian baru diberikan kepada 10 orang ahli waris. Sisanya, menyusul setelah jenazah ditemukan," jelas dia.
Pada kesempatan itu, Kemensos juga memberikan bantuan logistik sesaat setelah banjir bandang dan tanah longsor senilai Rp 132,6 juta. Bantuan tersebut berupa lauk pauk siap saji.
Sedangkan untuk membantu warga dalam upaya pembersihan sisa banjir, Kemensos memberikan peralatan kebersihan lingkungan senilai lebih dari Rp 1,073 miliar. Dengan demikian, total keseluruhan bantuan yang diberikan senilai Rp 1,356 miliar.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, data sementara hingga Jumat (1/12) pukul 06.00 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 20 orang, yaitu 14 korban longsor dan enam korban banjir. Dari 20 korban meninggal tersebut 11 korban sudah ditemukan dan sembilan korban masih dalam pencarian.
Bencana tersebut juga menimbulkan adanya korban luka-luka yakni empat orang. Sementara, jumlah pengungsi saat ini adalah sebanyak 1.879 orang yang terdapat di 8 titik. Yaitu di Gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang, Balai Desa Sumberharjo 32 orang, Balai Desa Bangunsar 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang, dan Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang.