Sabtu 02 Dec 2017 04:15 WIB

Bertambah, Korban Tewas Bom Truk di Somalia Capai 512 Orang

Bangunan yang hancur di lokasi ledakan bom di depan Safari Hotel, Mogadishu, Somalia, (14/10) waktu setempat
Foto: Said Yusuf Warsame/EPA
Bangunan yang hancur di lokasi ledakan bom di depan Safari Hotel, Mogadishu, Somalia, (14/10) waktu setempat

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Lebih dari 500 orang tewas akibat dua ledakan bom di Mogadishu pada Oktober, kata komite Somalia, yang menyelidiki serangan tersebut, pada Kamis (30/11). Jumlah tersebut bertambah dari data sebelumnya yang dinyatakan sebanyak 358 orang.

Dalam peristiwa pada 14 Oktober itu, sebuah bom truk meledak di luar hotel ramai di persimpangan K5, yang berdekatan dengan kantor pemerintah, restoran dan toko. Ledakan kedua terjadi di distrik Medina dua jam kemudian.

Dampak dari ledakan bom truk itu sangat parah karena terjadi di dekat tangki bahan bakar, meningkatkan besaran api dan banyak membakar tubuh korban secara keseluruhan sehingga mereka tidak dapat dikenali. Pada 20 Oktober, pemerintah mengatakan bahwa jumlah korban mencapai 358 jiwa.

Setelah peristiwa itu, pemerintah membentuk komite, yang dikenal sebagai Komite Penyelamatan Zobe, untuk menghitung jumlah korban tewas secara lebih tepat dengan mencari keterangan melalui sanak saudara korban, yang kemungkinan berada di tempat itu saat ledakan terjadi.

"Sejauh ini kami sudah memastikan bahwa 512 orang meninggal dalam ledakan bulan lalu ... (Beberapa) 316 lagi mengalami luka akibat ledakan," kata Abdullahi Mohamed Shirwac, ketua komite tersebut pada Kamis (30/11) seperti dilansir Reuters.

Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah terkait bertambahnya jumlah korban ini. Serangan bom tersebut merupakan kejadian paling mematikan sejak kelompok al Shabaab memulai pemberontakannya pada 2007. Al Shabaab tidak mengaku bertanggung jawab terhadap ledakan tersebut, namun cara dan jenis serangan, dengan menggunakan bom truk berdaya ledak besar, banyak digunakan oleh kelompok teroris yang terhubung dengan jaringan al Qaida.

Al Shabaab melakukan serangan secara umum di ibu kota dan bagian wilayah lainnya. Meski kelompok tersebut mengatakan bahwa pihaknya hanya menyasar pemerintah dan pasukan keamanan. Sebelumnya mereka telah meledakkan bom besar di area umum yang ramai.

Mereka terkadang tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan bom berdaya ledak besar, yang memicu kepanikan warga, seperti, bom bunuh diri pada 2009 dalam upacara wisuda kelulusan mahasiswa kedokteran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement